TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khofifah Tegaskan Tak Butuh Beras Impor

Cintailah ploduk-ploduk Endonesa!

Ilustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Surabaya, IDN Times - Pemerintah pusat berencana melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. Rencana itu ditanggapi oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Ia menyebut kalau daerah yang dipimpinnya tidak perlu beras impor. Stok beras di Jatim, dipastikan cukup melimpah hingga Mei 2021.

"Jawa Timur tidak perlu suplai beras impor. Kita bisa mencukupi kebutuhan pangan dan mampu menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani," tegasnya, Senin (22/3/2021).

1. Beras di Jatim surplus

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Cukupnya persediaan beras di Jatim ini merujuk pada data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim. Surplus beras di akan terjadi karena sampai semester satu luas panen Jatim dihitung asumsi sampai April sebesar 974.189 hektare dengan asumsi produksi beras 3.053.994 ton.

"Di Jatim akan ada surplus 902.401 ton. Dengan jumlah itu, maka Jatim tidak perlu ada suplai beras impor. Stok beras kita sangat melimpah. Bahkan, saat ini tim satgas pangan sedang keliling untuk menyerap padi dan  beras produksi panen saat ini," beber Khofifah.

Baca Juga: Banjir Probolinggo Terus Terjadi, Khofifah Minta Bangun Plengsengan

2. Harganya dipastikan akan stabil

Stok beras (IDN Times/Hendra Simanjuntak)

Selain panen, prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok Januari-April 2021 disebut akan cukup. Lantaran ketersediaan beras diasumsikan tercukupi. Bahkan tren harga beras juga akan terjaga stabil. Ketersedian beras tersebut, masih belum dihitung tambahan luas panen Mei dan Juni.

"Yang luas lahannya 295.118 hektare dengan produksi 1.008.779 ton. Sehingga produksi beras Jawa Timur sampai dengan semester 1 adalah 1.911.180 ton," ungkap dia.

Baca Juga: Khofifah Targetkan TPST SUpit Urang Malang Bisa Jadi PLTSa 

Berita Terkini Lainnya