TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kecewa Pernyataan Jokowi, BKNU Sebut Garam Madura Berkualitas

Mereka meminta Jokowi cek langsung ke Madura

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Kebijakan pemerintah terhadap garam lokal masih terus menjadi polemik. Terbaru, garam lokal menjadi perhatian Presiden Joko 'Jokowi' Widodo saat kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kesempatan itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut kalau garam lokal belum bisa bersaing.

 

1. Tegaskan garam Madura berkualitas

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Pernyataan itulah yang membuat petani garam di Madura bereaksi. Melalui Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU), mereka menitipkan pesan kalau garam lokal khususnya Madura memiliki kualitas yang baik. Mereka mengaku kecewa dengan penuturan Jokowi.

"Hal itu cukup membuat kami mewakili masyarakat tambak garam tidak happy, karena kami sudah bekerja dengan gembira, sudah membuat kualitas yang bagus bahkan garam KW 3 sudah tidak diproduksi," ujar Ketua BKNU, Mahmud Mustain di Kantor PWNU Jatim, Rabu (4/9).

"Kami hanya membuat garam KW1 dan kw2 dibandingkan dengan produksi luar negeri nampak sekali berbeda padahal sebenarnya yang ada di lapangan tidak seperti itu," tambah Mahmud.

2. Mengajak Presiden cek langsung kualitas garam di Madura

IDN Times/ Ardiansyah Fajar

 

Mahmud pun berharap, ada klarifikasi secara langsung dari pemerintah pusat atas pernyataan Jokowi. Ia pun tak segan mengundang Presiden mengecek langsung produksi garam di Madura.

"Harapannya adalah supaya ada klarifikasi, supaya rasa duka kami itu diobati dan keadaan real yang bisa disampaikan langsung di masyarakatm Intinya pemerintah bisa langsung mengecek saat kunjungan ke Madura bisa mengecek langsung dan diperhatikan," ungkapnya.

3. Berharap ada industri garam dan KEK di Madura

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Selain itu, Mahmud berharap agar ada sentra industri garam di Madura. Karena menurutnya, Madura sudah mendapat branding Pulau Garam. "Dengan menjadikan Madura sebagai sentra khusus garam karena selama ini belum ada padahal ini dari zaman dulu kita kenal Madura itu adalah Pulau Garam," lanjut Mahmud.

Tak hanya itu, Mahmud menyarankan Madura untuk diprospek sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK). Tuntutan ini tidak mengada-ada dan ini belum dilakukan oleh pemerintah.

"Kami mengimbau pemerintah untuk menjadikan Madura itu sebagai Kawasan Ekonomi Khusus garam sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama mayoritas petambak garam adalah Nahdliyin, warga kami," terang Mahmud.

Baca Juga: Jokowi Nilai Garam NTT Berpotensi Jadi Garam Industri

Berita Terkini Lainnya