TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IDAI Jatim: Sekolah Buka Hanya di Zona Hijau dan Kuning

Harus dipetakan secara matang

Ilustrasi aktivitas di sekolah (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Surabaya, IDN Times - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur (Jatim) angkat bicara terkait pembukaan sekolah atau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemik COVID-19. Menurut IDAI, PTM seharusnya hanya berlaku bagi daerah yang telah zona hijau atau maksimal zona kuning.

"Pembelajaran tatap muka belum direkomendasikan selama suatu daerah belum menjadi zona hijau atau setidaknya zona kuning,” ujar Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim dr. Endah Setyarini, Minggu (22/11/2020).

1. PTM selain zona hijau dan kuning harus dirinci pemetaannya per kelurahan

Ilustrasi Sekolah (IDN Times/Galih Persiana)

Apabila PTM tetap dipaksakan untuk diuji coba di daerah yang berstatus zona oranye, maka pemetaan secara rinci harus dilakukan kabupaten/kota. Pemetaan tersebut meliputi kelurahan, sehingga sekolah-sekolah yang di kelurahan zona kuning dan hijau saja yang boleh dilaksanakan uji coba PTM. Selain itu, pemetaan guru dan siswa juga diperlukan.

"Karena bisa saja sekolahnya zona hijau tapi muridnya ada yang dari zona merah dan terjadi penularan sesama siswa, lalu ke orang dewasa di sekitarnya,” kata dia.

Lebih lanjut, Endah menyampaikan, perlu diperhatikan pula transportasi siswa ke sekolah. Siswa yang menggunakan kendaraan umum tentunya akan lebih berisiko. Selain itu juga perlu diperhatikan kontak siswa atau guru dengan orang lain.

Baca Juga: Uji Coba Pembukaan Sekolah di Jatim Diperluas, Kecuali Zona Merah

2. Sudah 24.966 anak Indonesia yang kena COVID-19

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kewaspadaan untuk menggelar PTM memang perlu dilakukan. Wakil Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia Jatim, dr. Atik Choirul Hidajah, membeberkan jumlah kasus COVID-19 pada anak di Indonesia mencapai 24.966 anak. Secara rinci jumlah tersebut terbagi kepada 2,4 persen anak usia 0-5 tahun, dan 7,3 persen anak usia 6-18 tahun.

”Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pilihan paling baik untuk mencegah penularan antara siswa serta penularan siswa kepada guru,” kata dia.

Baca Juga: Lebih dari Separuh Daerah Zona Kuning, Jatim Tambah Sekolah Tatap Muka

Berita Terkini Lainnya