Sebuah Pledoi dari Pegiat Sound Horeg di Kabupaten Malang

Dituduh bising dan merusak, mereka angkat bicara

Malang, IDN Times - Dalam beberapa pekan terakhir, kegiatan check sound alias festival sound horeg jadi perhatian nasional. Kebisingan yang mereka timbulkan dituding sebagai sumber keresahan warga. Belum lagi, rombongan festival ini bahkan beberapa kali terekam membongkar rumah warga dan jembatan demi bisa melintas. 

Segala citra negatif kini menempel pada acara yang digagas oleh para pengusaha penyewaan alat pengeras suara alias sound system tersebut. Mereka yang terlanjur menjadi pesakitan di masyarakat tentu saja tak mau begitu saja menerima cap buruk itu. Paguyuban Soundsystem Kabupaten Malang misalnya, komunitas ini mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan justru punya imbas positif.

Sebaliknya, Ketua Paguyuban Soundsystem Kabupaten Malang, David Stevan Laksamana Perwirayuda menuding cerita-cerita buruk tentang sound horeg digaungkan oleh pihak-pihak yang tak menyukai keberhasilan usaha yang mereka bangun. 

Sebuah Pledoi dari Pegiat Sound Horeg di Kabupaten MalangOwner Blizzard Audio, David Stevan Laksamana Perwirayuda. (IDN Times/Istimewa)

Pria yang akrab disapa David Blizzard ini mengatakan bahwa budaya sound di Kabupaten Malang mustahil dihapus. Sebab, jumlah anggota Paguyuban Soundsystem Kabupaten Malang saja mencapai seribu orang. Bahkan, saat Pandemik COVID-19, hanya Kabupaten Malang yang boleh menyelenggarakan kegiatan sound.

Keberadaan sound horeg, kata dia, mampu menggeliatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan, David menilai pemerintah bisa menggunakan festival sound horeg untuk meningkatkan pariwisata di Kabupaten Malang, khususnya Malang Selatan.

"Jalur Lintas Selatan (JLS) memiliki jalur yang panjang dan lebar. Misalnya fenomena sound horeg itu ditaruh di sana, maka akan meningkatkan pariwisata dan menambah UMKM sekitar," jelasnya.

Ia mencontohkan event di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang pada 8 September 2023 lalu. Saat itu ada banyak penonton yang datang dari luar Pulau Jawa. Kondisi ini pun membuat hotel-hotel hingga kos-kosan di Kepanjen penuh.

Tak sekadar membuat kebisingan, lanjut David, anggota paguyuban ini juga kerap melakukan kegiatan sosial seperti memberikan donasi untuk masjid, hingga santunan pada anak yatim." Uang itu biasanya didapatkan dari penarikan biaya parkir ketika acara  sound horeg," ujarnya, "Saya empat kali menyelenggarakan kegiatan check sound sendiri dan mendapatkan profit Rp150 juta. Tapi saya gak mau ambil uang itu, saya arahkan hasil itu untuk kegiatan sosial," ujarnya.

David benar-benar tak mau jika komunitas tersebut mendapat citra negatif. Bahkan, beberapa cerita tentang pembongkaran jembatan dan teras rumah warga juga disebut sudah atas izin pemilik dan masyarakat.  "Tidak mungkin Kepala Desa akan memutuskan sendiri seenaknya. Sekarang yang diambil itu hanya rumah rusak karena sound system, ya memang rusak tapi kan diganti," tegasnya.

Baca Juga: Karnaval Sound Horeg Tabrak 7 Pejalan Kaki, 1 Orang Tewas

Sebuah Pledoi dari Pegiat Sound Horeg di Kabupaten MalangCek sound horeg oleh Blizzard Audio. (IDN Times/Istimewa)

Sebaliknya, David menuding ada pihak-pihak yang tidak menyukai popularitas mereka dan ingin menjatuhkannya. "Ada yang bersinggungan dengan kita sehingga sengaja memperburuk pandangan masyarakat kepada kita. Padahal orang tersebut adalah sama-sama pegiat sound, bedanya ada pecinta sound horeg dan tidak suka horeg," bebernya.

Yang kedua, ia menuding ada kelompok dengan modal besar yang sengaja membuat promosi negatif tentang mereka. Mereka, kata dia, membayar orang untuk datang ke acara sound horeg dan merekam sisi-sisi negatif dalam kegiatan itu.

"Jadi mereka kirim video kita yang jelek-jelek ke Lambe Turah. Soalnya sekali kirim video ke Lambe Turah butuh setidaknya Rp15 juta sampai Rp20juta agar dinaikkan ke media sosial mereka," paparnya.

Meski begitu ia juga tetap meminta kepada seluruh anggotanya untuk tetap bertanggungjawab dalam semua acara. "Misalnya jika dapat tender ya tampil dengan pakaian yang lebih sopan. Seperti kemarin kasus viral joget-joget di depan musala di Lumajang juga kesalahan di pihak kita, dan yang disalahkan bukan panitia tapi pihak sound ini," ucapnya.

Sebuah Pledoi dari Pegiat Sound Horeg di Kabupaten MalangCek sound horeg oleh Blizzard Audio. (IDN Times/Istimewa)

Kepolisian sendiri akhirnya melarang adanya acara sound horeg. Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Rizki Saputro mengatakan jika pihaknya telah mendapatkan banyak keluhan masyarakat terkait kegiatan sound horeg di Kabupaten Malang. Banyak masyarakat yang terganggu dengan suara dari soundsystem yang mereka bawa berkeliling. Bahkan, seorang kakek di Kabupaten Malang meninggal saat rombongan sound lewat depan rumahnya.

"Terhadap kegiatan check sound di Kabupaten Malang aturannya sudah jelas melalui Surat Edaran Bupati Malang. Kemudian dari Polres Malang mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat Kabupaten Malang, sehingga tidak mengeluarkan izin terkait kegiatan check sound," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (27/9/2023).

Ia menegaskan tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas jika masih ada masyarakat yang melaksanakan kegiatan sound horeg di Kabupaten Malang. Mereka akan membubarkan jika masyarakat masih nekat melaksanakan kegiatan ini.

Soal larangan ini, David mengaku bingung. Apalagi, jadwal sound horeg mereka sudah  penuh sampai November 2023. Mereka tidak mungkin membatalkan pertunjukan karena masyarakat sudah membayar uang muka. Bahkan, ada juga penonton yang sudah membayarnya setahun yang lalu. "Sudah ada juga yang bayar uang muka untuk pertunjukan pada 2024 malahan," ujarnya.  "Tidak mungkin dibatalkan, pasti masyarakat akan kecewa," ia menambahkan.

Meski begitu, David tetap meminta maaf jika kegiatan yang dilakukan oleh komunitasnya membuat warga tak suka. Menurutnya, setiap orang memiliki hobi dan kecintaan masing-masing. "Jadi kami mohon untuk saling menghargai."

Baca Juga: Dianggap Meresahkan, Polres Malang Stop Izin Cek Sound Horeg

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya