TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gagal Ginjal Akut di Jatim Jadi 30 Kasus

Sudah ada 16 orang meninggal

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Surabaya, IDN Times - Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Jawa Timur (Jatim) mengalami peningkatan. Jika semula ada 23 kasus, saat ini sudah ada 30 kasus. Artinya ada penambahan sebanyak tujuh kasus baru GGAPA di Jatim.

1. Ada 16 anak meninggal

Ilustrasi gagal ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Dari 30 kasus tersebut, ada 16 anak meninggal dunia. Kemudian pasien sembuh sejumlah 8 orang, pasien yang sedang dirawat sejumlah 5 orang dan dinyatakan exclude sejumlah 1 orang. 

"Dari 16 kasus meninggal, terdapat 4 pasien yang berdomisili di luar Jawa Timur," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr. Erwin Astha Triyonno melalui keterangan tertulis diterima, Senin (24/10/2022).

Sementara itu, pasien yang masih dalam perawatan tersebar di beberapa rumah sakit. Satu pasien di RSUD Soetomo Surabaya, satu pasien di RSUD Saiful Anwar Malang, satu pasien rawat jalan di RS Premier Surabaya dan satu pasien di RS Universitas Muhammadiyah Malang.

"Ada satu orang domisili Jawa Timur yang dirawat di RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta," kata Erwin.

 

Baca Juga: Satu Pasien Penyakit Gagal Ginjal Akut Asal Blitar Meninggal

2. Penyakit ini menjangkiti anak usia 1 - 5 tahun

Kadinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyino saat konpers soal hepatitis akut misterius. Screecapt Zoom

Meski tak merinci usia para pasien GGAPA, Erwin menyebut kalau penyakit ini menjangkit anak usia 0-18 tahun. Nah, mayoritas terjadi pada anak balita usia 1 – 5 tahun. Mereka yang terjangkit mengalami beberapa gejala klinis.

"Gejalanya berupa penurunan volume/ frekuensi urin (oliguria) atau tidak ada urin/ tidak kencing sama sekali (anuria), disertai atau tidak disertai dengan gejala demam/ gejala prodromal lain (batuk, pilek, sesak, muntah, diare)," katanya.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal, Polri Akan Bentuk Tim Usut Impor Bahan Obat Sirop

Berita Terkini Lainnya