TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arah Politik Buruh, Pilih Perjuangkan Upah 2023

Buruh bakal demo lagi 7 Desember 2022

ilustrasi demonstrasi buruh. ciricara.com

Surabaya, IDN Times - Tahun politik 2024 masih lama. Tapi, konstelasinya sudah mulai terasa. Pekerja atau buruh merupakan salah satu kelompok yang paling dicari saat memasuki tahun politik. Suara dukungan mereka acap kali diklaim mendukung salah satu pihak yang sedang berkontestasi. Baik itu Calon Presiden hingga Calon Kepala Daerah.

Tapi, hingga kini, kekuatan buruh di Jawa Timur (Jatim) belum menentukan sikap politiknya. Sejauh ini mereka mengaku masih konsisten memperjuangkan upah layak. 

Baca Juga: Gak Jadi 10 Persen, Eri Usul UMK Surabaya 2023 Naik Sesuai UMP Jatim

1. Tegas belum tentukan dukungan

Ilustrasi buruh atau pekerja saat demonstrasi. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim, Jazuli menegaskan kalau pihaknya sudah belajar dari pengalaman. Dia tidak mau kalau kaum buruh hanya dijadikan komoditas politik saja. Sehingga, untuk pilihan politik ke depan akan dipikirkan matang. Tak mau gegabah mengambil sikap dukungan.

"Kaum buruh di Jawa Timur sampai saat ini belum menentukan sikap atau dukungan terhadap bakal calon Presiden pada Pilpres 2024," tegasnya kepada IDN Times, Senin (5/12/2022).

2. Pilih perjuangkan kenaikan upah

Ilustrasi upah (IDN Times/Arief Rahmat)

Daripada sibuk dukung capres dan mengurusi politik, kata Jazuli, serikat buruh akan memperjuangkan upah tahun 2023. Menurut mereka, kenaikan upah belum sesuai harapan. Disparitas di sejumlah kabupaten/kota Jatim masih tinggi.

"Kaum buruh di Jawa Timur saat ini masih fokus memperjuangkan kenaikan upah minimum tahun 2023," katanya.

Baca Juga: Sah! UMP Jatim 2023 Naik 7,86 Persen

Berita Terkini Lainnya