Tolak Omnibus Law, Aliansi Mahasiswa Brawijaya Siap Turun ke Jalan
Mahasiswa sudah turun tangan, berarti ada yang gak beres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Polemik mengenai pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja terus bergulir. Penolakan demi penolakan dari berbagai kalangan terus bermunculan terhadap aturan yang dinilai merugikan masyarakat itu.
Tak hanya di level pusat, Omnibus Law juga mendapat tentangan keras dari mahasiswa di daerah. Seperti yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa Brawijaya yang menyatakan menolak pengesahan Omnibus Law juga UU Cipta Kerja.
1. UU Cipta Kerja lebih untungkan pengusaha
Saat menyampaikan peryataan sikap, mahasiswa gabungan dari organisasi intra kampus dan esktra kampus di Universitas Brawijaya tersebut menilai bahwa langkah pengesahan sangat merugikan masyarakat. Terlebih UU Cipta Kerja tersebut lebih banyak menguntungkan pengusaha atau pemilik modal. Mahasiswa juga menilai bahwa dalam proses pembahasan UU tersebut, DPR tidak pernah mendengarkan asirasi masyarakat.
"Memang ada berbagai macam permasalahan yang harus dipecahlan dalam hal regulasi. Tetapi UU Cipta Kerja ini bukan solusi yang tepat. Lantaran jika dipelajari isinya hampir semuanya menguntungkan pengusaha," papar Ketua Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya, Muhammad Farhan Aziz, Selasa (6/10/2020).
Baca Juga: Mengenal Jaminan Kehilangan Pekerjaan, yang Disebut di Omnibus Law
Baca Juga: Fakta-fakta dalam Seribu Halaman Omnibus Law Cipta Kerja