TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siswa dan Guru di Malang Positif Carrier Difteri, Ini Penyebabnya

Sekolah diliburkan

MIN 1 Malang sempat meliburkan siswanya pasca munculnya kasus difteri yang menjangkiti sejumlah siswa, Jumat (25/10/2019). IDN Times/ Istimewa

Malang, IDN Times - Kasus difteri massal muncul di Kota Malang. Ada dua sekolah yang para siswanya terserang difteri. Yakni Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang dan SMAN 7 Kota Malang.

Setelah diperiksa, mereka yang terjangkit dinyatakan carrier difteri. Alias sehat, tapi membawa bakteri difteri. 

Data yang dihimpun IDN Times, di MIN 1 ada 212 siswa dan 15 guru yang positif carrier diteri. Sedangkan di SMAN 7 ada 42 siswa dan 20 guru yang terjangkit bakteri difteri.

1. Sekolah diliburkan

MIN 1 Kota Malang tampak sepi karena proses belajar mengajar sedang diliburkan, Jumat (25/10/201). Dok/ Istimewa

Saat ini, baik MIN 1 kota Malang dan SMAN 7 kota Malang sedang diliburkan. MIN 1 Kota Malang sudah diliburkan sejak Senin lalu. Hal itu lantaran kondisi yang belum memungkinkan. Rencananya, sekolah akan kembali aktif Senin mendatang (28/10).

"Hari Senin ini anak-anak sudah masuk kembali untuk menyambut bulan bahasa," Kepala MIN 1 Kota Malang, Suyanto, Jumat (25/10). 

Baca Juga: Difteri: Penyebab, Gejala, Penanganan dan Pencegahannya

2. Temuan berawal dari siswa sakit

cdc.gov

Temuan kasus di dua sekolah tersebut berawal dari seorang siswa yang sedang sakit. Kemudian bakteri menyebar dan menular ke sejumlah siswa lain. Lalu pihak sekolah melakukan inisiatif untuk melakukan pemeriksaan usap atau swab difteri kepada 10 sampai 19 siswa MIN 1 Malang. Hasilnya banyak siswa dinyatakan carrier difteri

"Sejauh ini tidak ada yang positif difteri. Total 228 anak itu carrier difteri. Sudah dilakukan swab dan hasilnya negatif," sambung Suyanto. 

3. Perlu pengobatan 7 hari

bustle.com

Di sisi lain, Suyanto menilai bahwa nantinya saat masuk sekolah untuk sementara siswa akan diminta menggunakan masker. Masker akan disediakan oleh sekolah. Sebab, untuk pengobatan carrier difteri memerlukan waktu setidaknya sepekan. Sehingga siswa diliburkan agar bisa mendapat pengobatan lebih optimal. 

"Kalau sudah mendapatkan profilaksis, dua sampai tiga hari untuk penularanya sudah lemah. Tetapi memang perlu dituntaskan sampai sepekan," sambungnya. 

4. Dinkes sudah lakukan langkah penanganan

healthline.com

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesahatan Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah penanganan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kepada siswa yang carrier difteri. Bahkan dirinya menyebut bahwa sejauh ini tidak ada siswa yang positif terjangkit difteri. 

"Kalau yang positif difteri tidak ada. Kami juga sudah mengambil langkah dengan melakukan pemeriksaan  usap tenggorokan," bebernya. 

Baca Juga: Difteri dan 4 Fakta Penting Penyakit Menular Ini, Kini Mulai Mewabah!

Berita Terkini Lainnya