TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Batu Mulai Mendata Dampak Kerusakan Banjir Bandang

Upayakan bantuan untuk masyarakat

Alat berat diturunkan untuk membantu membersihkan puing-puing sisa banjir bandang. IDN Times/Alfi Ramadana

Batu, IDN Times - Pemerintah Kota Batu mulai mendata kerusakan akibat banjir bandang di Kota Batu. Sejauh ini memang belum ada data resmi, pasalnya tim masih terus melakukan inventarisir terhadap kerusakan yang ada. Hampir seluruh sisi kiri-kanan yang dilewati anak sungai Brantas mengalami kerusakan. Tetapi kerusakan paling parah berada di kiri kanan aliran sungai yang ada pemukiman. 

Baca Juga: Enam Korban Banjir Kota Batu yang Hilang Ditemukan Selamat

1. Prioritas masih pencarian korban

Petugas bergotong royong bersama warga membersihkan puing yang menutup akses jalan

Saat ini, prioritas utama tim di lapangan adalah masih pencarian korban. Pasalnya hingga kini masih ada 4 orang yang dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan sambil petugas juga berupaya membuka jalan beberapa yang tertutup material banjir. 

"Untuk kerugian material masih dilakukan pendataan. Prioritas saat ini adalah pencarian korban," papar Kepala Dinas Sosial Kota Batu, Ririk Masyhuri, Jumat (5/11/2021). 

2. Petakan titik paling terparah

Warga bergotong royong membersihkan puing sisa banjir bandang. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Ririk menambahkan bahwa pemetaan wilayah terdampak juga dilakukan. Pemetaan dimulai dengan wilayah dengan dampaj tetparah hingga paling ringan. Hal itu juga nantinya sesuai prioritas penanganan untuk pemulihan pasca banjir bandang.

"Titik-titik yang perlu mendapatkan perhatian khusus sudah dipetakan," tambahnya. 

3. Jadi evaluasi bagi semua pihak

Alat berat dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa banjir bandang di Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Sementara itu, terkait penyebab terjadinya banjir bandang sejauh memang ada indikasi pada bagian hulu serapan air tidak maksimal. Hal itu tak lepas dari banyaknya penebangan hutan yang terjadi. Sehingga saat hujan tiba, tak ada filter untuk air dan langsung turun ke bawah.

"Sekarang serba repot juga. Sebab hutan produksi dipakai untu tempat wisata karena memang cukup menguntungkan. Padahal semestinya ada hutan lindung yanh benar-benar digunakan untuk penahan air," sambunya. 

Baca Juga: RTH Beralih Fungsi Sebabkan Banjir Bandang di Batu

Berita Terkini Lainnya