Muncul Klaster PTM, Khofifah : Tracing Harus Detail
Proses pembelajaran bisa dikombinasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah dihadapkan pada situasi yang tak mudah. Utamanya berkaitan dengan penerapan pembelajaran tatap muka. Sebagaimana diketahui setelah dilakukan pembelajaran tatap muka penuh, sejumlah sekolah mulai muncul klaster siswa. Salah satunya adalah yang terjadi di MAN 2 Kota Malang. Sedikitnya 37 orang yang terdiri dari siswa dan pengasuh ma'had dinyatakan positif COVID-19.
Baca Juga: COVID-19 di MAN 2 Kota Malang Bertambah Jadi 37 Orang
1. Proses tracing harus detail
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa tidak bisa semua disama ratakan. Artinya dengan munculnya klaster siswa tersebut bukan berarti PTM harus dibatalkan. Tetapi lebih kepada bagaimana menangani ketika muncul kasus. Untuk itu pihaknya meminta untuk tracing harus lebih detail lagi. Agar pencegahan bisa lebih efektif dilakukan.
"Kuncinya memang ada di tracing yang harus sangat detail. Bahkan satu orang positif tracingnya harus selengkap mungkin. Minimal 15 orang yang sempat kontak erat dengan pasien bersangkutan," urainya Jumat (21/1/2022).
Baca Juga: 10 Rekomendasi Wisata Malam di Malang yang Estetik, Suasananya Syahdu!
Baca Juga: Berangkat ke Moto3, Mario Aji Dapat Doa dari Khofifah dan Beasiswa S3