TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes Siapkan 1.600 Alat Swab Antigen di Exit Tol Madyopuro

Untuk swab antigen masyarakat wilayah aglomerasi

Pemeriksaan juga dilakukan di pintu keluar tol Singosari maupun Madyopuro. Dok/ Humas Pemkot Malang

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyediakan 1.600 alat swab antigen di Exit Tol Madyopuro. Alat tes swab antigen itu disiapkan untuk antisipasi pergerakan masyarakat di sekitar wilayah aglomerasi.

Seperti diketahui untuk masyarakat yang berada dalam satu wilayah aglomerasi boleh saling mengunjungi. Untuk itu guna mencegah kemungkinan penularan COVID-19, Dinkes Kota Malang menyiapkan test swab anti gen di exit tol. 

Baca Juga: 3.169 Kendaraan Ditolak Masuk Jatim di Hari Pertama Larangan Mudik

1. Tes antigen dilakukan secara random

Petugas mulai melakukan sosialisasi pada warga di exit tol Madyopuro mengenai larangan mudik. IDN Times/Alfi Ramadana

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan alat tes swab antigen itu bakal tersedia di Exit Tol Madyopuro selama periode larangan mudik yakni 6-17 Mei. Berdasarkan data yang sudah masuk, pada hari pertama penyekatan kemarin sudah ada empat orang pengendara yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Hasilnya, semua negatif COVID-19.

"Tes swab antdigen ini kami lakukan secara random dengan ketentuan yang sudah ada. Mereka yang keluar masuk kota tanpa surat hasil tes antigen, harus berhenti dulu untuk melakukan Swab Antigen yang sudah disediakan di sini," katanya Jumat (7/5/2021)

2. Siagakan petugas untuk swab antigen

Petugas melakukan pemeriksaan kepada kendaraan dari luar kota yang keluar di exit tol Madyopuro. IDN Times/Alfi Ramadana

Untuk mempercepat proses tes, pihaknya menyiagakan empat orang petugas kesehatan. Mereka akan secara bergantian melakukan tes swab antigen kepada masyarakat di wilayah aglomerasi rayon II yang akan masuk Kota Malang. Jika nantinya ditemukan ada pengendara yang positif, petugas akan langsung mengirim yang bersangkutan ke tempat karantina yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kota Malang. 

"Kalau ditemukan ada yang positif maka langsung Safe House Kawi," imbuhnya. 

3. Minta masyarakat bisa sedikit menahan ego

Suasana penyekatan di perbatasan Kabupaten Sidoarjo, Jumat (12/2/2021). Dok istimewa

Sementara itu, Husnul juga meminta masyarakat bisa lebih tenang dan sedikit menahan ego agar tidak mudik. Pasalnya ada risiko besar yang mengancam jika masyarakat memilih untuk nekat mudik. Paling ditakutkan tentu saja lonjakan kasus COVID-19 yang selama ini kerap muncul pasca musim libur panjang. Untuk itu, Husnul menilai bahwa akan lebih baik apabila masyarakat tetap bersabar dan mematuhi aturan yang sudah ada. 

"Peniadaan mudik ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Tetap di rumah dan tidak mudik tentu akan sangat membantu pencegahan penularan," sambungnya. 

Baca Juga: Diserbu Warga, Satpol PP Tertibkan Pusat Perbelanjaan

Berita Terkini Lainnya