TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Debit Air Bendungan Sutami Menurun, Pasokan Listrik Terancam Terganggu

Maksimalkan sumber air lainnya

Ilustrasi waduk. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Malang, IDN Times - Musim kemarau yang terjadi di wilayah Malang Raya berdampak cukup signifikan. Salah satunya adalah menurunya debit air di Bendungan Ir. Sutami, Karangkates, Malang. Bahkan, saat ini kondisi elevasi air hanya tipis di atas pola dan berpotensi kembali turun. 

1. Membagi air untuk kebutuhan listrik, irigasi, dan industri

Ilustrasi waduk. IDN Times/Rudal Afgani

Menurunnya debit air di Bendungan Sutami tersebut berpotensi mengganggu pasokan listrik. Pasalnya, waduk tersebut merupakan sumber tenaga untuk PLTA Karangkates yang menyuplai listrik ke sejumlah kawasan. Bukan hanya itu, menurunmya debit air juga berpengaruh pada kebutuhan industri dan irigasi. 

"Saat ini untuk memenuhi segala kebutuhan, kami melakukan pembagian secara proporsional untuk kebutuhan listrik, irigasi dan juga industri," beber Kepala Departemen Humas dan Informasi Publik Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) I Didit Priambodo, Selasa (19/11).

Baca Juga: Kekeringan di Lamongan Meluas, BPBD Suplai 729 Tangki Air ke Warga  

2. Maksimalkan DAS Brantas sebagai sumber air baku lain

Ilustrasi. Arsip IMPALA UB

Selain melakukan pembagian secara proporsional, pihak PJT I juga sedang mengupayakan sumber air baku yang lain. Salah satunya adalah dengan membuat perencanaan alokasi air di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. 

"Sejauh ini memang air yang masuk ke waduk belum terlalu optimal," tambahnya. 

3. Modifikasi cuaca agar menambah curah hujan

Ilustrasi bendungan/Instagram.com/sulistiyoraden

Sebelumnya pihak PJT I bekerja sama dengan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) sudah melakukan upaya modifikasi cuaca. Hal tersebut untuk menambah curah hujan di wilayah kota Malang. Meskipun belum sepenuhnya efektif, namun hal itu mulai menunjukkan hasil. Beberapa kali hujan sudah mulai turun, meskipun dengan intensitas rendah. 

"Sejauh ini kondisi hidrometri waduk Sutami selama periode bulan Oktober inflow dan outflow masih dibawah rata-rata historis. Hal itu dikarenakan curah hujan masih rendah," sambungnya.

Baca Juga: Lolos Audit, Bendungan Sutami Malang Kembali Dapat Izin Operasi

Berita Terkini Lainnya