TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPBD Siapkan Program Kelurahan Tangguh Untuk Tanggulangi Bencana  

Sudah 82 bencana yang terjadi dalam kurun empat bulan

Dok/ Istimewa

Malang, IDN Times - Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang melakukan langkah strategis untuk menanggulangi bencana. Salah satu program yang disiapkan BPBD adalah kelurahan tangguh dan sekolah aman bencana. Program tersebut kini terus disosialisaikan oleh BPBD sebagai upaya untuk menanggulangi jika ada bencana terjadi. 

1. Upaya untuk memberi wawasan masalah bencana alam

Dok/ Istimewa

Adanya program kelurahan tangguh dan sekolah aman bencana tersebut merupakan upaya pencegahan. Terutama untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat bencana alam. Pasalnya kota Malang merupakan kawasan yang masuk kategori rawan bencana. Tercatat selama empat bulan terakhir terdapat 82 kejadian bencana di kota Malang. 

Ricianya adalah 34 kali tanah longsor, 13 kali kebakaran, 12 kali angin kencang, 10 kali genangan air, 9 kali pohon tumbang, 1 kali gempa dan 3 kali kejadian non alam. 

"Bencana bisa terjadi kapan saja dan tidak ada yang tahu. Tetapi pencegahan bisa dilakukan untuk mengurangi potensi bencana dan kerugian yang ditimbulkan," beber analis bencana BPBD Kota Malang, Mahfuzi.

2. Ubah pola pikir dengan edukasi

Dok/ Istimewa

Untuk itu, pihak BPBD menyiapkan program tersebut. Selain sebagai edukasi, program itu untuk mengubah cara pandang masyarakat dalam menghadapi bencana. Sehingga masyarakat bisa lebih sigap ketika bencana terjadi.

"Dengan peningkatan kewaspadaan serta edukasi dini, maka  pemahaman sadar bencana akan naik signifikan," imbuhnya. 

Baca Juga: IDN Foundation Salurkan Donasi Rp300 Juta untuk Korban Bencana Sigi

3. Kerugian akibat bencana cukup besar

Dok/ Istimewa

Di sisi lain, setiap bencana yang terjadi selalu menimbulkan kerugian. Tak hanya korban jiwa, kerugian juga berupa material. Dalam empat bulan terakhir kerugian akibat bencana alam yang terjadi di kota Malang mencapai miliaran rupiah. Tentu saja hal ini bisa ditekan dengan adanya pelatihan mitigasi bencana yang tepat. 

"Berdasarkan hitung kerusakan yang dialami korban bencana, selama empat bulan terakhir total kerugian mencapai angka kurang lebih Rp 8 Milyar. Ini merupakan akumulasi dari dampak fisik dan non fisik yang dirasakan korban bencana," katanya. 

Baca Juga: Kasus Suap, Bupati Malang Non Aktif Divonis 6 Tahun Penjara

Berita Terkini Lainnya