Jatim Kekurangan 4,2 Juta Vaksin Dosis Kedua

Malang, IDN Times - Jawa Timur masih mengalami kekurangan vaksin untuk dosis kedua. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melihat langsung vaksinasi massal di Universitas Brawijaya, Jumat (6/8/2021). Dalam kunjungan tersebut, Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur membutuhkan setidaknya 4,2 juta dosis vaksin kedua yang hingga kini belum terpenuhi.
1. Sudah komunikasikan dengan pusat
Khofifah menyebut bahwa dalam beberapa waktu terakhir, Jawa Timur memang terus mengupayakan perluasan cakupan vaksinasi. Paling tidak untuk vaksin dosis pertama harus bisa segera meluas. Bahkan di beberapa wilayah, vaksin yang seharusnya untuk dosis kedua dialihkan kepada masyarakat lain agar bisa mendapatkan vaksinasi dosis pertama.
"Terkait kekurangan dosis vaksin kedua itu, kami sudah koordinasikan dengan pemerintah pusat dalam hal ini Menko Marves, Menkes juga Mendagri. Dalam kekurangan tersebut akan segera dipenuhi secara bertahap," papar Khofifah, Jumat (6/8/2021).
Baca Juga: Vaksinasi Dosis Kedua Terlambat, Satgas Jatim Sebut Stok Sedikit
2. Target vaksinasi masih belum tercapai
Meskipun sudah banyak gerakan serbuan vaksin di beberapa penjuru wilayah Jatim, Khofifah menyebut bahwa capaian vaksinasi masih belum terlalu besar. Secara keseluruhan, capaian vaksinasi di Jawa Timur masih berada di angka 25 persen dari total jumlah penduduk. Tetapi beberapa daerah seperti Mojokerto dan Surabaya sudah mencapai minimal kekebalan kelompok, sesuai standar yang ditetapkan oleh World Health Organisation (WHO).
Mojokerto sudah mencapai 85 persen dan Surabaya sudah mencapai 70 persen. "Realisasi vaksinasi dosis pertama di Jatim sedikit berada di bawah DKI Jakarta," tambahnya.
3. Dosis kedua baru mencapai 11 persen
Sementara untuk vaksinasi dosis kedua secara kumulatif di Jawa Timur masih baru 11 persen saja. Salah satu hambatan yang memperlambat proses vaksinasi tahap kedua sendiri adalah ketersediaan dosis vaksin yang tidak terlalu banyak. Untuk itu, Pemprov Jatim terus mengupayakan agar tunggakan vaksin dosis kedua bisa segera dikirim oleh pemerintah pusat. "Secara kumulatif memang sudah cukup tinggi. Tetapi tetap Jatim masih dibawah DKI Jakarta dan Bali," sambungnya.
4. Terbantu gerakan serbuan vaksinasi
Terlepas dari itu, Khofifah optimis bahwa Jawa Timur bisa segera mencapai target minimal vaksinasi secara kumulatif yakni 70 persen. Terlebih saat ini, cukup banyak serbuan vaksinasi massal dari kampus-kampus, juga instansi TNI dan Polri. Hal itu sangat membantu mempercepat mencapau target vaksinsi secara keseluruhan di Jawa Timur. Bahkan Khofifah memiliki obsesi bahwa sepekan sebelum HUT ke 76 RI nanti atau tepatnya 10 Agustus, capaian vaksinasi di Jawa Timur sudah mencapai 70 persen.
"Kami pernah melakukan hitung-hitungan pada 3 Juli lalu. Untuk bisa mencapai 70 persen di 10 Agustus, maka per hari cakupan vaksinasi di seluruh Jatim harus berada diangka 315 ribu. Untuk itu, serbuan vaksin selain yang dilakukan rutin di faskes ini sangat membantu," tandasnya.
Baca Juga: Stok Vaksin Lambat, Vaksinasi di Lumajang Tersendat