70 Persen Wilayah di Kabupaten Banyuwangi Rawan Banjir 

Curah hujan mulai tinggi sejak bulan Oktober

Banyuwangi, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut bahwa separuh lebih wilayah di Kabupaten Banyuwangi adalah wilayah rawan banjir. Dari 25 total kecamatan di Banyuwangi, 17 di antaranya masuk kategori rawan bencana banjir parah, termasuk bencana tanah longsor.

"Sudah kita lakukan asesmen dari 25 kecamatan di Banyuwangi ini. Ada 17 kecamatan yang rawan terjadi banjir," kata Sekretaris BPBD Banyuwangi, Mujito, Selasa (4/10/2022).

1. Ada 10 wilayah rawan banjir parah

70 Persen Wilayah di Kabupaten Banyuwangi Rawan Banjir Banjir menggenangi jalanan di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Berdasarkan hasil pemetaan kerawanan, BPBD Banyuwangi membagi 2 kategori tingkat rawan, yakni wilayah dengan risiko tinggi dan sedang. Untuk wilayah risiko banjir didominasi dari desa-desa dari Kecamatan di wilayah Banyuwangi Utara.

Wilayah itu berada di Kecamatan Banyuwangi, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran, Rogojampi, Siliragung, dan Wongsorejo. Mulai dari kecamatan Wongsorejo ada beberapa desa yang merupakan daerah berkategori rawan.

Kemudian di Kecamatan Kalipuro tepatnya di Desa Ketapang dan di Kecamatan Banyuwangi yakni di Kelurahan Lateng hingga Kelurahan Pakis, terutama yang berdekatan dengan muara sungai.

"Di Kecamatan kabat ada 3 desa rawan banjir. Kecamatan Rogojampi ada 4 desa," katanya.

2. Ada 7 wilayah rawan banjir sedang

70 Persen Wilayah di Kabupaten Banyuwangi Rawan Banjir Banjir menggenangi beberapa wilayah di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Sedangkan wilayah dengan potensi banjir tingkat sedang meliputi wilayah Kecamatan Bangorejo, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Genteng, Giri, Glagah. Dari rincian kecamatan tersebut, setidaknya ada 20 desa yang berisiko terkena banjir parah. Entah itu karena luapan sungai atau volume hujan yang terlalu tinggi.

"Kecamatan Blimbingsari 2 desa, Kecamatan Muncar 6 desa dan Kecamatan Purwoharjo ada 1 desa. Terakhir, di Kecamatan Pesanggaran ada 4 desa dan Singojuruh ada 2 desa," jelasnya.

Mujito menyebut, asesmen wilayah rawan banjir ini didasarkan riwayat kasus banjir saat musim hujan tiba. Beberapa wilayah bahkan sudah dipastikan menjadi daerah langganan banjir.

Baca Juga: Harga Tiket Kapal Banyuwangi-Bali Naik, Ini Tarifnya

3. Ancaman banjir bandang bawa material kebakaran Ijen

70 Persen Wilayah di Kabupaten Banyuwangi Rawan Banjir Warga Banyuwangi membersihkan lumpur sisa banjir. (IDN Times/ Agung Sedana)

Tahun lalu, sempat terjadi peristiwa kebakaran hutan yang cukup luas di wilayah pegunungan Ijen. Faktor ini tentunya menambah potensi kerawanan terjadinya banjir bandang di Banyuwangi. BPBD menyebut, masih banyak material bekas kebakaran yang menumpuk sehingga mudah terbawa air pada saat banjir.

"Apabila terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama bisa menimbulkan bahaya banjir bandang. Karena sisa-sisa material kebakaran seperti pohon bisa hanyut terbawa sungai dan tersumbat. Kemudian air akan meluber keluar palung sungai. Itulah yang akan memberikan bahaya ancaman," katanya.

Langkah mitigasi pun sudah disiapkan sejak jauh hari. Normalisasi sungai-sungai juga rutin dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pengairan. Ini dilakukan agar sungai-sungai bisa berfungsi dengan baik untuk mencegah banjir bandang.

"Sebagai langkah antisipasi, kita sudah kordinasikan dengan pihak terkait untuk pencegahannya," ungkap Mujito.

Selain normalisasi sungai, BPBD juga telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD selama 24 jam penuh. Selain itu sejumlah relawan dan tim kebencanaan dari setiap desa dan kecamatan juga siap dikerahkan untuk terjun ke lokasi ketika terjadi bencana sewaktu-waktu.

Baca Juga: 4 Pria Misterius Teror Rumah Warga di Banyuwangi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya