Lepas dari Penjara, Romy Tegaskan Tetap Akan Berpolitik

Ia juga menyatakan akan tetap ber-NU

Sidoarjo, IDN Times - Eks Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy alias Romy turut hadir di Resepsi Puncak 1 Abad NU di Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).

Romy yang sekarang menjabat Ketua Majelis Pertimbangan PPP ini, menegaskan tetap berkhidmat di Nahdlatul Ulama dengan mengambil jalan perjuangan politik.

"Sebagai Zuriyah Kiai Wahab, tidak mungkin saya tidak berkhidmat di NU. Cara setiap warga NU berkhidmat di NU berbeda-beda, saya menempuh jalan perjuangan politik," ujar Romy di temui IDN Times.

Romy juga menyampaikan pandangannya tentang perjalanan NU hingga 1 Abad ini. Menurutnya, NU organisasi yang matang dan mampu menjadi pemersatu NKRI.

"Saya ingin menyampaikan Dirgahayu Nahdlatul Ulama. Saya berharap NU terus menjadi pengawal sunnah, perekat umat, dan pemersatu NKRI," kata Romy.

Romy menuturkan, menuju abad kedua ini, NU telah membuktikan kemampuannya bertahan sebagai sebuah organisasi yang solid dan menuju organisasi terbesar di dunia. "Karenanya saya yakin NU akan mengambil peranan semakin penting demi kemajuan indonesia," katanya.

Ditanya soal isu Pemilu 2024, Romy terkekeh sambil melontarkan jokes soal pemilu. "Untuk 2024 kita tunggu pemilunya jadi apa gak?" tutupnya.

Romy sendiri terjaring operasi senyap KPK pada Maret 2019. Lalu, pada Januari 2020, ia divonis dua tahun bui karena menerima suap jual beli jabatan oleh Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Selain dibui dua tahun, Rommy juga dijatuhi denda senilai Rp100 juta. 

Namun, hukuman Rommy menjadi lebih ringan setelah Mahkamah Agung (MA) pada 2021 menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta. PT justru memangkas vonis Rommy dari semula dua tahun menjadi satu tahun bui. 

Baca Juga: Mantan Ketum PPP Romahurmuziy Segera Disidang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya