TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Tokoh Nasional Berikan Testimoni Saat Tujuh Hari Wafatnya Gus Sholah

Ribuan masyarakat padati acara tersebut

Suasana di depan Ponpes Tebuireng Jombang saat peringatan 7 hari meninggalnya Gus Sholah. IDN Times/Zainul Arifin

Jombang, IDN Times - Peringatan 7 Hari wafatnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa timur, dihadiri sekitar lima ribu santri dan masyarakat dari berbagai daerah.

Sejumlah kiai serta tokoh juga hadir  memberikan testimoni atau kesaksian tentang Gus Sholah selama masa hidupnya. Mereka antara lain, Lukman Hakim Syaifuddin Menteri agama periode 2014-2019, Emha Ainun Najib atau Cak Nun, dan Din Syamsuddin mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

1. Lukman sebut Gus Sholah sebagai sosok sederhana dan pendiam

Penyampaian testimoni di peringatan 7 hari Wafatnya Gus Sholah di Tebuireng. IDN Times/Zainul Arifin

Lukman Hakim Syaifuddin dalam testimoninya menyampaikan bahwa dia mulai mengenal Gus Sholah sejak sang kiai menikah dengan kakak kandungnya, Nyai Hj. Farida pada tahun 1968 silam. Menurutnya, Gus Sholah sosok sederhana dan cenderung pendiam, namun rajin. Meski putra tokoh besar, tapi ia tetap sederhana dan menjalani hidup apa adanya.

"Keberhasilan Gus sholah memimpin Ponpes Tebuireng bukan karena pengalaman memimpin di banyak tempat, bukan karena kemampuan ataupun relasi, tapi karena cinta luar biasa kepada pesantren dalam artian mempunyai keikhlasan yang luar biasa," terang Lukman.

2. Mampu menjawab kompleksitas Pesantren

Emha Ainun Najin atau Cak Nun. IDN Times/Zainul Arifin

Hal tidak berbeda jauh dengan yang disampaikan oleh budayawan Emha Ainun Najib. Menurut pria yang akrab disapa Cak Nun ini, selama 14 tahun memimpin Tebuireng, Adik kandung Gus Dur ini mampu menjawab kompleksitas pesantren yang tidak sesederhana dulu.

"Gus Sholah ke Indonesiannya luar biasa, mampu membangun kompleksitas yang sedemikian luar biasa. Pesantren adalah laboratorium masa depan. Tebuireng adalah tempat workshop untuk menyusun formula masa depan Negara ini," ujar pria asal Jombang ini.

3. Din nilai Gus Sholah seorang negarawan

Din Syamsuddin. IDN Times/Zainul Arifin

Sementara itu, Din Syamsudin menyebut Gus Sholah sangat berkeinginan dan mengajak untuk mengumpulkan tokoh- tokoh umat Islam. Bahkan, kata Din Samsudin, terakhir Gus Sholah masuk rumah sakit, masih juga mempunyai mimpi cita-cita untuk agendanya tersebut.

"Gus Sholah seorang negarawan. Berkeinginan untuk mengumpulkan Tokoh-tokoh umat Islam, sayang Allah memanggil beliau kehadiratnya. Dan saya pribadi sangat menyesal memohon maaf tidak sempat terlibat pemakaman langsung, karena sedang berada di luar negeri Kroasia," ujarnya.

Baca Juga: Gus Mus Terbata Saat Baca Doa untuk Kepergian Gus Sholah

Berita Terkini Lainnya