TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diciumi Hingga Dikentuti, Kisah Ahmad Dhani di Rutan Madaeng

Dhani tidur bersama sekitar 10 orang di rutan

IDN Times/Vanny El Rahman

Sidoarjo, IDN Times- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, mengunjungi politikus Gerindra yang terjerat kasus pencemaran nama baik di Rutan Kelas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, Kamis (16/2). 

Bersama calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, mereka bertiga sempat bertegur sapa selama 15 menit. "Saya bersama mas Sandiaga membesuk sahabat kami Ahmad Dhani. Kebetulan di Lapas Cipinang saya adalah orang pertama yang dibolehkan oleh kepala Lapas untuk besuk Dhani," terang Priyo. 

Sepanjang pertemuan, musikus Dewa 19 itu menceritakan pesan dan kesan setelah 10 hari mendekam di Rutan Medaeng. Kalau penasaran, yuk baca lanjutan artikel ini. 

 

1. Dhani terkejut banyak tahanan yang berebutan mencium tangannya

IDN Times/Vanny El Rahman

 

Berdasarkan penuturan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya itu, Dhani disambut bak ustaz oleh para tahanan. Mereka yang ditahan karena narkoba dan mereka yang bertato saling berebut untuk mencium tangan suami dari Mulan Jameela.

“Dia agak terperanjat, respons dari tahanan begitu menggebu-gebu sampai cium tangan. Kalau di film hollywood kan biasanya baru dateng di-bully, ternyata ini tidak,” jelas dia.

2. Akibat kepenuhan kapasitas, Dhani tidak bisa tidur dengan nyaman

IDN Times/Vanny El Rahman

Selain menjenguk Dhani, Priyo bersama Sandiaga juga memperhatikan situasi di Rutan Medaeng. Idealnya, rutan ini hanya mampu menampung 700 orang. Namun, disampaikan Priyo, ada lebih dari 3000 orang yang mendekam di sana.

“Waduh banyak sekali (tahanannya) berdempet. Gak visa tidur dengan nyaman (terlentang). Tadi saja ada 10 orang di selnya, tapi lupa saya tanyakan pastinya,” tandasnya.

3. Dhani harus berdesak-desakan

IDN Times/Vanny El Rahman

 

Lebih jauh, Priyo menceritakan bagaimana Dhani berebut ruang untuk sekadar mendapat ruang tidur atau sekedar menghirup udara segar.

“Tadi malah cerita, saban hari dengar batuk-batuk di ruangan sempit dan sesak seperti itu. Bayangkan, ya orang batuk, ada orang buang gas. Itu cerita mas Dhani, sangat-sangat tidak sehat dan tidak manusiawi,” tutupnya.

Berita Terkini Lainnya