TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Susi Sebut Karang di Indonesia Tersisa Kurang dari Separuh

Izin kesehatan karang telah dihentikan

IDN TImes/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudiastuti menyebut, terumbu karang di Indonesia yang memiliki kualitas baik saat ini tak lebih dari 50 persen. Hal ini disampaikan Susi saat mengunjungi kawasan konservasi terumbu karang di Pantai Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (2/4).

 

1. Terumbu karang rusak karena potasium dan bom ikan

IDN Times/Istimewa

 

Selama ini, menurut Susi, terumbu karang di Indonesia rusak karena aktivitas pengeboman ikan dan penggunaan potasium. "Kerusakan terumbu karang saya pikir sudah sangat luar biasa. Orang bilang sudah 85 persen (yang bagus), saya tidak percaya. saya pikir tinggal 60 saja paling banyak, yang bagus mungkin bahkan kurang dari 50 persen," kata Susi.

Sebagai upaya menekan angka perdagangan terumbu karang, pihaknya juga telah menghentikan izin kesehatan karang. Penghentian izin kesehatan karang, sudah dilakukan sejak setahun lalu."Surat kesehatan karang tidak lagi diterbitkan, agar karang tidak bisa diperjualbelikan, masak rumah ikan diperjualbelikan sudah setahun, kalau ada ekspor karang berarti itu ilegal," katanya.

2. Ambil ikannya, jangan karangnya

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Terumbu karang, kata Susi memiliki sensitivitas yang sangat tinggi. Bila lautan tercemar, tanpa harus diambil, terumbu karang bisa mengalami kerusakan. Apalagi bila diburu untuk diperjual belikan.

"Makanya sudah tidak boleh, ambil, rusak, hancurkan karang-karang itu, tidak boleh, karena karang dengan berbagai hal yang ada di dalam laut saja bisa mati, apalagi kalau kita ambilin, ambillah ikannya saja, nggak usah karangnya," ujarnya.

3. Bom ikan berasal dari Malaysia

IDN Times/Istimewa

 

Susi melanjutkan, selama ini, bom ikan yang digunakan masyarakat untuk merusak terumbu karang berasal dari Malaysia, kemudian masuk lewat Kalimantan dan menyebar ke daerah-daerah di Indonesia.

"Masuknya dari Malaysia, lewat Kalimantan, lalu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang paling banyak pemain, Madura, Kangean, Sapeken, ke Bali,Jawa Timur mulai dari Pasuruan, Puger, Banyuwangi, Grajagan, Jember. Upaya kita semua aparat harus tangkap, tangkap pengusaha ikannya dulu, yang beli ikan hidupnya, yang beli ikan bom-boman, kemarin ada yang meninggal di Aceh 2 orang, kompresornya meledak," paparnya.

Baca Juga: Menteri Susi Beri Makan Ikan hingga Main Perahu Dayung di Banyuwangi

Berita Terkini Lainnya