Kampus Merdeka, Rektor Unesa Setuju Tapi Butuh Dibantu
Mereka butuh bantuan di sarana prasarana dan SDM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim muncul dengan gebrakan baru bagi pendidikan tinggi yang dinamakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Banyak hal baru yang diubah dari kebijakan kampus. Menanggapi hal itu, Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof Nurhasan menyatakan siap apabila sarana dan prasarana dipenuhi.
Kampus Merdeka memiliki empat kebijakan baru yaitu penyederhanaan akreditasi, perubahan perguruan tinggi negeri Badan Layanan Umum (PT BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi perguruan tinggi badan hukum (PTN BH), otonomi pembukaan prodi bagi kampus, dan kebebasan kuliah mahasiswa dalam 3 semester.
Baca Juga: Waspada Corona, Mahasiswa Unesa dari Wuhan akan Diperlakuan Khusus
1. Optimistis dengan Kampus Merdeka
Nurhasan memiliki pandangan positif atas inisiasi Nadiem. Ia percaya, Nadiem sebagai menteri muda pasti memiliki pemikiran yang segar dan mendapat banyak masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, ia optimistis Kampus Merdeka bisa mengantarkan lulusan Unesa memiliki daya saing tinggi.
"Kita juga sudah mulai bongkar-bongkar kurikulum sejak Desember kemarin. Karena saya yakin zaman berubah dan semakin maju. Kita harus bergerak agar lulusan Unesa nanti menjadi bernilai," ungkap Nurhasan saat diwawancara IDN Times, Selasa (28/1).
Baca Juga: Mendikbud Resmi Luncurkan 4 Kebijakan Kampus Merdeka, Ini Detailnya