TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Buruh Migran, Kemenaker Ingin BMI Jadi Duta Pariwisata

Agar bisa mempromosikan Indonesia lebih luas

Plt. Dirjen Binapenta dan PKK, Aris Wahyudi (kiri) bersama Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Indonesia, Anis Hidayah, saat peringatan Hari Buruh Migran Internasional, Selasa (17/12). IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Di Hari Buruh Migran Internasional 2019, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) akan merilis program Buruh Migran Indonesia (BMI) sebagai Duta Pariwisata dan Duta Nasionalisme. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan BMI yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mempromosikan Indonesia.

1. Ingin jadikan BMI sebagai Duta Pariwisata dan Duta Nasional

Plt. Dirjen Binapenta dan PKK, Aris Wahyudi (kiri) bersama Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Indonesia, Anis Hidayah, saat peringatan Hari Buruh Migran Internasional, Selasa (17/12). IDN Times/Fitria Madia

Plt Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Aris Wahyudi menjelaskan, setidaknya telah ada 179 negara yang menjadi tujuan para BMI. Menurutnya, banyaknya negara yang didatangi oleh WNI ini harus dimanfaatkan lebih maksimal. Salah satunya melalui promosi pariwisata dan kebudayaan Indonesia.

"Program Duta Pariwisata dan Duta Nasionalisme ini memanfaatkan, bukan dalam arti menzalimi, ya. Itu kan jumlah yang sangat besar. Bayangkan jika di 179 negara itu para pekerja migran mempromosikan Indonesia," ujarnya ketika ditemui di acara peringatan Hari Buruh Migran Internasional oleh Migran Care di Surabaya, Selasa (17/12).

Baca Juga: Tiga Belas Pekerja Migran Indonesia di Singapura Raih Gelar Sarjana 

2. BMI bisa promosikan Indonesia

Plt. Dirjen Binapenta dan PKK, Aris Wahyudi (kiri) bersama Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Indonesia, Anis Hidayah, saat peringatan Hari Buruh Migran Internasional, Selasa (17/12). IDN Times/Fitria Madia

Duta Parwisata yang dimaksud oleh Aris adalah peran para BMI yang turut aktif dalam mempromosikan kekayaan Indonesia kepada WNA. Harapannya, WNA tersebut tertarik dan akhirnya berlibur ke Indonesia. Sehingga jumlah wisatawan asing dapat meningkat.

"Karena kalau kita bicara pariwisata, Indonesia itu bagus sekali. Di ASEAN itu kalau pariwisata mengacunya kepada Indonesia," terangnya.

Baca Juga: Perjuangan Yuli Riswati, Penuhi Dahaga Literasi Para Buruh Migran

Berita Terkini Lainnya