TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukungan Para Dosen kepada Mahasiswa yang Ikut "Surabaya Menggugat"

Dari yang kasih nilai A sampai wajibin aksi untuk tugas

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Aksi "Surabaya Menggugat" yang diikuti sejumlah elemen mahasiswa mendapat respons positif dari beberapa dosen. Para tenaga pengajar itu bahkan memberikan reward bagi mahasiswanya yang merelakan waktunya untuk turun ke jalan.

Penghargaan tersebut macam-macam. Ada yang akan memberikan pengajaran khusus, hingga menjadikan "Surabaya Menggugat" sebagai pengganti tugas kuliah.

1. Hafal Buruh Tani, siap-siap dapat nilai A

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Salah seorang dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Abdus Sair mengatakan, ia bersedia memberikan kuliah tambahan sebanyak 1 sks bagi para mahasiswanya yang ingin mengerti teknis-teknis berdemo. Pengajar prodi Sosiologi ini juga memberikan jaminan nilai A jika para mahasiswanya hafal lirik mars "Buruh Tani".

"Tapi dengan syarat, presensi mereka tetap penuh dan tetap mengikuti ujian dengan baik. Kalau tidak ikut ujian ya tidak bisa dapat A," ujarnya ketika dihubungi IDN Times, Rabu (25/9).

Baca Juga: 7 Potret Mahasiswa Zaman Now pada Aksi "Surabaya Menggugat"

2. Berikan dukungan lewat media sosial

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Ada pula dosen dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi. Airlangga juga menyuarakan dukungannya terhadap aksi besar-besaran tersebut. Ia mengunggah dukungan melalui Facebook, yang isinya meminta mahasiswa lain ikut turut dalam aksi tersebut.

"Berangkat lah kalian semua dengan tangan terkepal! Tembok-tembok kampus tidak dibangun untuk mengisolasi, membangun jarak, dan memisahkan mahasiswa dengan realitas sosial," tulisnya.

3. Wajib ikut aksi sebagai tugas kuliah lapangan

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Tak hanya memberi dukungan, Airlangga juga mewajibkan mahasiswa yang mengambil mata kuliahnya, baik jenjang S1 maupun S2, untuk mengikuti aksi tersebut. Ia meminta mahasiswanya membuat tulisan dan vlog atas jalannya aksi.

"Ini sebagai tugas kuliah lapangan. Nanti di kelas-kelas saya akan kami diskusikan. Kalau biasanya studi lapangan ke kantor-kantor, ini terlibat langsung dengan aksi," jelasnya kepada IDN Times.

Baca Juga: Deretan Poster HMI Surabaya Saat Demo, "Mabar Ditinggal Demi Negara"

Berita Terkini Lainnya