TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Juara Sayembara Desain Gedung GNB Terinspirasi Rumah Adat Suku Osing 

Karya Umyah Puthuk ditetapkan sebagai juara sayembara

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - Pada Sabtu (13/7/2019), sayembara desain arsitektur untuk Gedung Pusat Informasi Pariwisata Geopark Nasional Banyuwangi (GNB) telah mengumumkan karya yang menjadi pemenang. Karya berjudul Umyah Puthuk ditetapkan sebagai juara dari sayembara desain arsitektur tersebut. 

Umyah Puthuk merupakan desain arsitek Lucky Fachrurrozi dan Arza TO Waas dari Jakarta. Konsep yang diangkat terinspirasi dengan nilai lokal, mulai rumah adat suku Osing, Udeng Banyuwangi, dan Kentongan. 

"Ini untuk memperkuat nilai sejarah dan budaya sembari memberikan karakteristik lokal ke dalam desain arsitektural," ungkap Lucky. 

1. Umyah Puthuk memiliki konsep yang ramah lingkungan

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Umyah Puthuk semakin menonjol dengan konsepnya yang ramah lingkungan. Pembangunannya sangat meminimalisasi intervensi terhadap alam. Pepohonan dan bebatuan yang 'eksisting' dipertahankan. 

"Selain itu, bangunannya menggunakan sistem pilotis. Bangunannya tidak menapak ke tanah sehingga masih bisa menyerap air maupun lalu lalang biota lainnya. Jadi, bangunannya lebih menyatu dengan alam," terang Lucky. 

Desain Umyah Puthuk berhasil lolos seleksi dari 65 karya yang masuk ke panitia. Kemudian masuk ke grand final bersama dua karya lainnya, yakni karya yang berjudul Amperan Banyuwangi dan Organic Geometric Geopark

Sejumlah arsitek nasional terlibat dalam penjurian, seperti halnya Eko Prawoto, Tan Tik Lam, hingga Hari Sunarko. Selain itu, penjurian juga melibatkan Samsudin Adlawi sebagai representasi budayawan Banyuwangi dan Mujiono dari Pemda Banyuwangi.

Berita Terkini Lainnya