Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

37 Ribu PMI Jatim Mengadu Nasib, Terbanyak ke Hong Kong

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) fasilitasi 12 Warga Negara Indonesia (WNI) Pekerja Migran Indonesia (PMI) kelompok rentan yang dipulangkan dari Malaysia (dok. KemenPPPA)
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) fasilitasi 12 Warga Negara Indonesia (WNI) Pekerja Migran Indonesia (PMI) kelompok rentan yang dipulangkan dari Malaysia (dok. KemenPPPA)

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 37.870 Pekerja Migan Indonesia (PMI) telah terbang ke negara tujuannya masing-masing pada tahun ini. Tercatat ada empat negara yang menjadi tujuan favorit. Yakni, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.

Kepala UPT Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (P2TK) Disnakertrans Jawa Timur Sumali merinci, Hong Kong menjadi tujuan favorit PMI dengan jumlah mencapai 21.098 orang. Disusul Taiwan sebanyak 10.095 orang, Korea Selatan 3.315 orang dan Jepang 1.016 orang. 

"Sisanya di 33 negara tujuan penempatan lainnya," ujarnya, Minggu (14/7/2024).

Selain itu, UPT P2TK Disnakertrans Jatim juga mencatat kepulangan PMI di Counter Helpdesk Bandara Juanda Surabaya. Hingga Juni 2024 ini ada sebanyak 11.087 PMI yang telah pulang. Dari jumlah itu ada pemulangan karena meninggal dunia, sakit maupun deportasi dengan total 232 orang.

Malaysia menjadi negara yang paling banyak memulangkan PMI bermasalah. Tercatat sebanyak 193 kasus dengan rincian 49 jenazah, 26 PMI sakit, 87 hasil pendataan di counter bandara dan 31 deportasi yang sempat transit di shelter PMI di UPT P2TK. 

Sementata untuk daerah asal PMI yang banyak dipulangkan yaitu Jember. "Beberapa daerah seperti Jember dan Lumajang yang paling sering," ucapnya. Berdasarkan data Kabupaten Jember dengan 20 jenazah, yakni 11 PMI sakit dan 21 PMI bermasalah lainnya. Sementata itu, Kabupaten Lumajang dengan 11 jenazah PMI dan 9 PMI bermasalah. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar Syahlillah
EditorArdiansyah Fajar Syahlillah
Follow Us