TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Ibu Positif COVID-19 Tapi Harus Tetap Beri ASI ke Anak

Anak rewel hingga suami antre bubur

Hilda Rinanda (25), penyintas COVID-19. Dok. Hilda

Surabaya, IDN Times - Ibu milenial, Hilda Rinanda (25) tak menyangka kalau akhirnya mendapat bagian mencicipi infeksi virus corona SARS CoV-2. Padahal, ia masih harus memberikan susu ekslusif atau Air Susu Ibu (ASI) kepada anaknya, Humaira yang berusia enam bulan. Perjuangan Hilda agar tidak menulari si buah hati pun dibagikan ke IDN Times.

Baca Juga: Pengalaman Adit Dampingi Istri Lahiran di Tengah Pandemik COVID-19

1. Bermula dari teman kantor positif, putuskan isoman karena rumah sakit penuh

Hilda menunjukkan alat oximeter pulse finger miliknya. Dok. Hilda

Positif COVID-19 yang dialami Hilda ini bermula dari hasil tes swab PCR yang dilakukan oleh pihak kantornya di Surabaya. Karena ada teman sekantor yang positif COVID-19 lebih dulu. Ketika swab, ia tidak merasakan ada gejala COVID-19 sama sekali.

"Badan sehat, cuma memang beberapa hari sebelumnya aku merasa tenggorokanku sakit bangun tidur. Akhirnya, tiap bangun tidur aku selalu minum sirup obat batuk. Setelah minum obat selalu enakan dan nggak merasa kena COVID-19," ujarnya tertulis, Senin (16/8/2021).

Tak disangka oleh Hilda, ternyata hasil tes swab PCR miliknya keluar positif COVID-19 pada 9 Juli 2021 lalu. Waktu itu kondisi rumah sakit lagi penuh-penuhnya. Sehingga, warga Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo itu memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah.

"Pas Jumat (9/7) malam, setelah tahu hasilku positif COVID-19, aku langsung konsultasi ke dokter via aplikasi. Ini jadi peganganku biar nggak bingung waktu isoman dan biar nggak nular ke bayiku yang masih 6 bulan," katanya.

2. Konsultasi ke dokter soal merawat bayi dalam kondisi positif COVID-19

Suami Hilda, Haris tengah menggendong Humaira anak mereka. Dok. Hilda

Pertanyaan pertama Hilda sewaktu konsultasi ialah, 'apa aku masih bisa menyusui bayiku?'. Sang dokter bertanya gejalanya sekarang apa yang sedang dialami. Dia menyebut, pusing, lemas, apek, flu sampai dada sesak. Setelah cerita gejala, dokter mengizinkan Hilda tetap bisa menyusui dengan protokol kesehatan ketat.

"Jadi setiap menyusui, aku selalu pakai masker dobel, memastikan bajuku bersih dan mencuci tangan," jelasnya.

Hilda juga menanyakan ke dokter, apakah masih bisa tidur bareng bayi. Sama dokter pun diperbolehkan asalkan aku tetep prokes ketat. Akhirnya di hari pertama kena COVID-19 dia tidur pakai masker double. Pada hari kedua ia memutuskan untuk tidur tidak sekamar.

"Eh Humaira rewel banget soalnya dia kerasa. Jadi mau nggak mau aku harus tidur maskeran lagi. Rasanya pengap banget," katanya.

Baca Juga: Perjuangan Wahyu Merawat Sang Ibu Isoman COVID-19

Berita Terkini Lainnya