Mau Bisnis Kalian Tembus Pasar Ekspor? Simak Tips Juragan Biskuit Ini

Sidoarjo, IDN Times - Nama Jalin Setiarsa di kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sidoarjo cukup disegani. Keberhasilan menembus pasar ekspor membuatnya banyak dikagumi. Maklum, tak banyak UMKM yang bisa go internasional seperti dirinya. Namun, pencapaian pria yang biasa dipanggil ini Arso tidak datang dengan cuma-cuma. Ada banyak hal yang dilakukan oleh produsen biskuit brownies It’s Me Time ini. Salah satunya adalah soal kedisiplinannya dalam menjaga kualitas produk. Pria 47 tahun ini pun membagikan tipsnya agar UMKM lain juga bisa ikut naik kelas sepertinya.
Menurut Arso, hal pertama yang perlu dijaga oleh UMKM adalah standar produk. Ia menilai selama ini kelemahan pengusaha kecil adalah menjaga konsistensi. “Ini bukan soal sertifikasi atau legalitas. Ini soal konsistensi,” ujarnya, kepada IDN Times, Kamis (22/6/2023). Konsistensi yang ia maksud adalah menjaga agar produk yang dihasilkan tetap berada pada kualitas yang sama. Standar produk, kata dia, meliputi tiga hal dasar, yaitu bentuk, rasa dan warna.
“Contohnya, saya memotong pisang, kalau tebal tipisnya beda, maka rasanya pasti beda. Tingkat keawetannya juga beda nantinya,” kata dia. Kesimpulannya menurut dia adalah proses standardisasi harus sudah ada sejak tahapan awal produksi.
Selanjutnya yang juga harus diperhatikan adalah soal kemasan. Konsumen luar negeri, menurutnya sangat jeli terhadap bentuk kemasan. Setidaknya ada 9 label yang harus dicantumkan dalam kemasan produk, yaitu nama produk, merek produk, jenis produk, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, kompoisisi, legalitas, cara penyajian, serta cara penyimpanan,
Label itu, kata dia, bisa didapatkan secara gratis. Jika ada anggaran, UMKM juga bisa menambah label lain yang mendapatkannya harus menggunakan uji laboratorium. Semua label itu penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dengan berbagai kedispilnan itu, Arso kini sudah menuai hasil. Bisnis yang dirintisnya sejak tahun 2017 itu sudah diterima di berbagai negara. “Jepang, Hongkong, Australia, Malaysia, Turki, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Kanada,” ujar Arso. Meski sudah mendunia, pria yang juga menjadi binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini tak puas. Ia punya mimpi besar, ia ingin produknya bisa menjamah semua benua yang ada di dunia.