Panic Buying, Pakar Gizi Unair: Susu Steril Tak Bisa Tingkatkan Imun!

Masyarakat banyak memburu produk susu steril

Surabaya, IDN Times - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan fenomena panic buying produk susu steril yang dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh untuk membantu menangkal bahkan mempercepat kesembuhan COVID-19. Namun, Pakar Ilmu Gizi Universitas Airlangga menegaskan bahwa susu tidak bisa meningkatkan imun tubuh.

1. Susu memang kaya akan zat gizi, tapi bukan satu-satunya sumber zat gizi

Panic Buying, Pakar Gizi Unair: Susu Steril Tak Bisa Tingkatkan Imun!pixabay.com/Daria-Yakovleva

Pakar sekaligus dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Stefania Widya Setyaningtyas, S.Gz, MPH. menjelaskan bahwa susu memang bergizi dan kaya akan protein, kalsium, vitamin D. Namun, susu bukanlah satu-satunya sumber zat-zat gizi tersebut.

"Ketika Anda tidak bisa minum susu atau tidak tersedia susu untuk memenuhi zat gizi, dapat diganti dengan sumber lain misal tahu, tempe, daging, kacang-kacangan," ujar Stefania, Jumat (9/7/2021).

Baca Juga: Apakah Benar Susu Steril Ampuh Tangkal Virus Corona?

2. Tapi susu tak bisa meningkatkan imun

Panic Buying, Pakar Gizi Unair: Susu Steril Tak Bisa Tingkatkan Imun!CNN Indonesia

Meski kaya dengan zat gizi, Stefania menegaskan bahwa susu tak bisa meningkatkan imun tubuh apalagi jenis atau merek susu tertentu. Imun tubuh memiliki cara kerjanya yang tak bisa serta merta meningkat berkat susu.

"Sistem imun tubuh kita sudah punya template kerja, yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan sistem imun tetapi tidak bisa ditingkatkan," tuturnya.

3. Berbagai jenis produk susu berdasarkan pengolahannya

Panic Buying, Pakar Gizi Unair: Susu Steril Tak Bisa Tingkatkan Imun!Penjualan susu sapi menurun 30 persen sejak pandemik corona (IDN Times/Prayugo Utomo)

Lebih lanjut, Stefania menerangkan bahwa berbagai produk susu sebenarnya sama karena berasal dari susu sapi. Yang membedakan adalah proses pengolahan untuk membuatnya lebih awet ketika dipasarkan.

"Susu UHT dipanaskan dengan suhu sangat tinggi dan waktu yang cepat. Susu pasteurisasi dipanaskan dengan suhu kurang lebih 70 derajat celcius, dan susu steril dipanaskan dengan suhu kurang lebih 100 derajat celcius. Biasanya masa penyimpanan susu steril lebih lama dibanding lainnya," jelasnya.

4. Terlalu banyak vitamin C bagi tubuh akan percuma

Panic Buying, Pakar Gizi Unair: Susu Steril Tak Bisa Tingkatkan Imun!ilustrasi minum vitamin dan cairan ion (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain susu steril, Stefania juga meluruskan pendapat orang-orang mengenai suplemen vitamin C. Tubuh memang terbantu jika mendapatkan asupan vitamin C apalagi ketika sedang mengalami infeksi peradangan. Namun, jumlah vitamnin C yang terlalu banyak pun sebenarnya percuma dan berakhir dibuang oleh tubuh.

"Konsumsi vitamin C dosis tinggi ketika menderita infeksi dapat menguntungkan tapi jika tidak dalam kondisi infeksi sebenarnya sebanyak apapun vitamin C yang dikonsumsi tidak akan berdampak apa-apa. Sebenarnya tubuh sudah punya mekanisme regulasi untuk menjaga kadar vitamin C dalam darah," imbuhnya.

Di Indonesia, seseorang membutuhkan vitamin C sekitar 75 mg pada perempuan dewasa dan 90 mg pada laki-laki dewasa. Vitamin ini juga bisa dengan mudah didapatkan melalui buah dan sayur.

Baca Juga: 4 Fakta Susu Bear Brand, Benarkah Ampuh Cegah COVID-19?

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya