Harga Bawang Merah Tembus Rp65 Ribu, Warung Makan Ikut Sambat

Waduh, masakane ojok anyep lho!

Surabaya, IDN Times - Harga bawang merah terpantau mulai merangkak naik. Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur (Jatim) per 14 Juli 2022, harga rata-ratanya mencapai Rp65.181 per kilogram (Kg).

Selanjutnya, masih dari Siskaperbapo, harga rata-rata tertinggi bawang merah Rp76.250 per kg di Bondowoso dan terendah Rp54.000 per kg di Lumajang. Kenaikan harga ini pun membuat konsumen terutama emak-emak sambat. Salah satu yang paling merasakan dampak kenaikan ialah penjual makanan berupa nasi campur, rames dan pecel bernama Diyah (42).

1. Harga naik menjadi Rp65 ribu per kg

Harga Bawang Merah Tembus Rp65 Ribu, Warung Makan Ikut Sambatilustrasi bawang merah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Diyah yang sehari-hari berdagang di kawasan Gayung Kebonsari Timur, Surabaya ini bilang kalau harga bawang merah sudah mencapai Rp65 ribu per kg. Padahal, sebelumnya harga bawang merah hanya berada di kisaran Rp25 ribu - Rp30 ribu per kg-nya.

"Iya benar ada kenaikan harganya. Bingung saya ini, kemarin cabai belum turun sekarang bawang merah ikut naik," sambatnya kepada IDN Times, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Tanam Bawang Merah, Jokowi: Jangan Sampai Harga Dipermainkan Tengkulak

2. Keuntungan mengalami penurunan

Harga Bawang Merah Tembus Rp65 Ribu, Warung Makan Ikut Sambatilustrasi bawang (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Lebih lanjut, sebagai konsumen Diyah tidak bisa berbuat banyak menyikapi tingginya harga berbagai kebutuhan pokok tersebut. Dia sendiri pun harus memutar otak. Sementara kalau harus mengurangi takaran bumbu dia tidak bisa, karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap rasa masakan yang dijualnya.

"Ya gimana lagi. Kalau ngurangi bawang atau cabai kan nantinya kurang enak masakannya. Mau gak mau tetep jualan walupun untungnya lebih sedikit," kata dia.

3. Berharap ada peran dari pemerintah

Harga Bawang Merah Tembus Rp65 Ribu, Warung Makan Ikut SambatIDN Times/Holy Kartika

Diyah berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga kebutuhan pokok demi keberlangsungan jualannya. Strategi yang diharapkannya dari pemerintah, yakni menggelar operasi pasar. Diyah berpendapat, jika harga kebutuhan pokok tak kunjung stabil dan terus naik, bukan tidak mungkin dirinya memilih tutup warung dan libur berjualan.

"Ya kalau harganya naik terus kan gak bisa jualan. Buat apa dapat capeknya doang kalau gak ada untungnya," ucapnya.

Baca Juga: Siap-siap, Bawang Merah di Jatim Merangkak Naik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya