Bangun Stadion Madya, Surabaya Ingin Jadi Tempat Latihan Klub Asing

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun tiga stadion sekunder atau stadion madya di samping stadion utama Gelora Bung Tomo. Pembangunan ini dilakukan selain mempersiapkan Piala Dunia U20 2021 juga untuk disewakan ke klub luar negeri.
1. Ingin jadikan tempat latihan klub asing saat musim dingin
Niat tersebut disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat konferensi pers di kediaman Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Senin (11/10). Risma mengatakan, pihaknya membidik peluang persewaan klub luar negeri yang kerap melakukan training camp ketika musim dingin.
"Kalau itu jadi kita bisa tawarkan untuk tempat lapangan berlatih saat mereka musim dingin. Kita bangun ini sekalian kita bisa sewakan dan tawarkan," ujar Risma.
2. Selama ini destinasi latihan di Malaysia dan Thailand
Menurut Risma, klub-klub asing memang kerap menghabiskan waktu latihan saat musim dingin di kawasan Asia Tenggara. Namun umumnya mereka memilih Malaysia dan Thailand. Risma pun ingin Surabaya menjadi pilihan para pemain tingkat dunia mengasah kemampuannya.
"Yang dicarikan lapangan tiga jejer gitu. Selama ini kita gak punya. Jadi biar sekalian," tuturnya.
3. Risma berharap dibantu Ratu Tisha
Risma mengatakan bahwa ide tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Ratu Tisha. Risma juga dijanjikan untuk dibantu dalam penawaran penyewaan stadion tersebut.
"Mbak Ratu Tisha sudah bilang berjanji akan tawarkan. Gak lama. Dia minta standarnya 800 lux, ruang ganti, toilet, itu saja," jelasnya.
4. Bisa jadi destinasi sepakbola dunia meski Piala Dunia 2021 usai
Dengan pilihan tersebut, Risma berharap nama Surabaya akan tetap dikenang sebagai salah satu kota yang ramah bagi pemain sepak bola tingkat dunia. Meski Piala Dunia U20 2021 usai, Surabaya tetap akan jadi destinasi klub asing untuk berlatih.
"Kalau kata orang Jawa, ngiras ngirus. Kerena kita bisa tawarkan dan kita sewakan," pungkasnya
Baca Juga: Larangan Salam Lintas Agama, Risma: Gak Bisalah Wargaku Macam-macam