TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menpora Sebut Unesa Siap Gelar Cabor PON yang Tak Digelar di Papua

Kesiapannya sudah sangat matang

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali bersama Rektor Unesa, Nurhasan saat kunjungan fasilitas olahraga milik Unesa Senin (17/2). IDN Times/Tarida Alif

Surabaya, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali  mengunjungi Universitas Negeri Surabaya pada Senin (17/1). Selain soal penyelenggaraan Hari Olahraga Nasional 2020, Menpora juga meninjau venue yang rencananya akan digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional 2020.

Meski PON 2020 rencananya akan diadakan di Papua, namun ada 10 cabang olahraga yang diwacanakan akan digelar di Jawa Timur. Sebabnya, panitia telah mencoret 13 cabang olahraga. Cabang-cabang itu antara lain, tenis meja, balap sepeda, petanque, dansa, woodball, gateball, golf, bridge, soft tennis, ski air, bowling, arung jeram, dan korfball. Lantaran merasa cabang-cabang itu dianggap tambang emas, Jatim pun mengajukan menjadi tuan rumah bagi 10 dari 13 cabang olahraga yang dicoret tersebut. 

Baca Juga: Terlanjur Pra PON, Menpora Belum Temukan Solusi Cabor yang Tercoret

1. Nilai Unesa siap jadi tuan rumah cabang olahraga yang tak digelar di Papua

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali saat kunjungan fasilitas olahraga milik Unesa Senin (17/2). IDN Times/Tarida Alif

Usai melakukan peninjauan, Zainudin mengatakan bahwa Unesa sudah sangat siap. Terlebih, Fakultas Ilmu Olahraga memiliki berbagai fasilitas olahraga yang mumpuni.

“Kami berdiskusi dengan Rektor dan Dekan Fakultas Ilmu Olahraga. Saya rasa Unesa sudah sangat siap. Tentu dengan dukungan Pemerintah Kota Surabaya, Unesa siap. Bahkan Unesa siap jadi pusat Sport Science di Indonesia,” jelas Zainudin.

2. Juga punya laboratorium doping satu-satunya di Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali saat kunjungan fasilitas olahraga milik Unesa Senin (17/2). IDN Times/Tarida Alif

Selain venue, Unesa juga dianggap cukup siap karena memiliki fasilitas pendukung lainnya. Salah satunya adalah laboratorium doping.

“Kita sangat ketinggalan di sport science, jauh tertinggal. Melihat kondisinya di Unesa membuat harapan menyusul semakin besar. Saya siap menginvestasi dana, biar kampus yang merealisasikan. Biar doping kita gak perlu ke luar negeri lagi,” tegasnya.

Baca Juga: KONI dan Kemenpora Tinjau Venue PON 2020, Mimika Dianggap Sudah Siap!

Berita Terkini Lainnya