Viral Sekte Pengabdi Setan di Kota Malang, Polisi Turun Tangan

Dalam video tersebut, Siska bercerita jika pertama kali berinteraksi dengan sekte pemuja setan saat melamar kerja di salah satu lembaga bimbingan belajar (bimbel) di Kota Malang pada 2014. Siska sendiri awalnya tidak tahu jika ada lowongan pekerjaan di sana, ia mendapatkan informasi lowongan sebagai pengajar daei kawannya berinisial S. Dan singkat cerita ia berhasil diterima di sana.

Awalnya Siska tidak melihat ada keanehan selama mengajar sekitar 1-2 bulan, ia bahkan senang dengan upah selama mengajar di sana, Siska mendapatkan bayaran Rp300 ribu sampai Rp600 ribu per jam, padahal biasanya pengajar di lembaga bimbel biasanya hanya mendapatkan upah Rp30 ribu.

"Tapi muncul keanehan setelah 5 bulan bekerja, saya mendapatkan undangan seminar di salah satu hotel tapi jam seminarnya pukul 23.00 WIB. Saya bertanya-tanya seminar kok jam 11 malam, tapi saya ikut saja karena ini diadakan tempat kerja saya. Jadi saya datang beritiga bersama S dan 2 oawan saya (A dan T)," terangnya dalam podcast tersebut.

Keanehan kian menjadi-jadi saat ia tiba di hotel tersebut, pasalnya dekorasi gerbang masuk hotel cukup gelap dan terdapat lilin menyala berjejer. Selain itu, ia melihat ada patung yang menyerupai anjing di pintu gerbang, setelah dilihat lebih dekat ternyata itu patung Baphomet. Seketika ia merasa ada keanehan dalam acara ini karena dekorasinya mengingatkan ia pada film-film sekte sesat.

Siska yang memutuskan untuk masuk meskipun takut, melihat jika peserta seminar yang datang terlihat aneh, mereka sebagai besar memakai jas hitam dan pendiam. Selain itu, ia melihat banyak orang intelektual yang datang, mulai dari doktor hingga profesor jika ia lihat di list buku tamu.

"Kalau dilihat, mungkin cuma aku dan tiga temanku yang tidak memiliki gelar. Jadi memang kebanyakan orang-orang intelek yang datang," bebernya.

Setelah mengikuti seminar tersebut, Siska mengalami kejadian yang aneh seperti melihat penampakan pocong di kamar kosnya. Kemudian ibunya melihat sosok Siska yang ada di dalam kamar kos, tapi ekspresinya datar dan hanya diam saja, padahal saat itu ia sedang ada di luar kos.

"Yang paling menyeramkan adalah saat hampir meninggal karena kecelakaan ketika mengantar ibu ke pasar. Saat berkendara itu rasanya seperti ada yang mendorong ke depan hingga ibu saya terpental jatuh ke kanan, aku sendiri jatuh dan kepala jaraknya sangat tipis dari ban bus yang ada di belakang. Untungnya bus itu jalannya pelan, tapi helm hancur," jelasnya.

Tidak lama setelah kejadian horor yang dialami Siska, ia mendapat kabar jika S meninggal dunia secara mendadak. Saat ia melihat jenazah S, ia melihat kondisinya kurus kering, wajahnya sangat tirus, dan matanya terbelalak ke atas. Selain itu ia melihat bercak-bercak hitam pada tubuh S.

"Sebelum meninggal, ibunya S mengatakan ia melihat ada 5 orang berbaju hitam bawa lilin sambil mengatakan besok subuh (S) akan meninggal. Tapi ibunya yakin akan menemukan obat, tapi benar-benar meninggalkan keesokan subuhnya," tuturnya.

Usut punya usut, Siska akhirnya mengetahui jika S dijadikan tumbal oleh sekte sesat tersebut setelah Siska dan dua kawannya gagal ditumbalkan. Siska mengetahui ini dari surat perjanjian antara S dengan ketua lembaga bimbel yang jarang muncul ke publik. Ketua lembaga bimbel tersebut ternyata anggota sekte pemuja setan.

Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto mengatakan sudah melihat video podcast tersebut. Ia mengatakan masih menyelidiki kebenaran kasus ini. Pasalnya video ini membuat kehebohan di masyarakat.

"Kita masih melakukan penyelidikan terkait konten tersebut. Kita akan lakukan penyelidikan," tandasnya.

Pria yang akrab disapa Buher ini tidak bisa memberikan banyak komentar karena masih dalam tahap penyelidikan. Ia masih akan menghubungi pihak-pihak dalam video tersebut untuk mengkonfirmasi kebenarannya.