Madiun, IDN Times - Anggota DPRD Kabupaten Madiun periode 2019 - 2024 mengebut pembentukan alat kelengkapan lembaga menjelang akhir tahun. Setelah unsur pimpinan dilantik pada Sabtu (21/9), maka komisi, badan anggaran, badan musyawarah, badan legislasi segera dibuat.
"Alat kelengkapan dibentuk dulu karena agendanya sangat padat dan ini sudah menjelang akhir tahun," kata Ketua DPRD Kabupetan Madiun Fery Sudarsono usai pelantikan pimpinan dewan.
Menurut dia, agenda kegiatan yang mendesak adalah penetapan perubahan anggaran 2019. Sejumlah pekerjaan baik fisik maupun non fisik menunggu disahkannya peraturan daerah tentang hal tersebut. "Kami akan bekerja keras agar semuanya bisa selesai tepat waktu," ujar legislator dari PDI Perjuangan itu.
Untuk menjalankannya, pihak legislatif harus menetapkan alat kelengkapan di dalam organisasi DPRD. Karena itu, seluruh tahapan dijadwalkan rampung pada Oktober mendatang.
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro berharap agar dengan dilantiknya pimpinan DPRD dapat sinergisitas pemerintahan daerah dapat berjalan. Terutama pengambilan kebijakan dalam bidang legislasi daerah.
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, menurut dia, antara pemerintah dan dewan harus bersinergi. Ini demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. "Ruh-nya kebersamaan antara pemerintah dengan DPRD," ujar Kaji Mbing sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro.
Sementara itu, jumlah anggota DPRD Kabupaten Madiun tercatat sebanyak 45 orang. Para legislator itu berasal dari sembilan partai politik. Adapun komposisinya, PDIP (9), PKB (9), Demokrat (6), Golkar (6), Nasdem (5), Gerindra (4), PKS (2), PKPI (2), dan Hanura (2).
Berdasarkan hasil perolehan suara partai dalam pemilu lalu, PDIP selaku pemenang dengan jumlah mendapatkan jatah sebagai Ketua DPRD. Kemudian jatah kursi wakil ketua I diperoleh legislator dari PKB, wakil ketua II diduduki politiisi dari Partai Demokrat, dan Wakil Ketua III diisi oleh Partai Golkar.