Tiga Jenazah KMP Tunu Pratama Teridentifikasi, Ini Identitasnya

- Tiga korban KMP Tunu Pratama Jaya teridentifikasi sebagai Novan Hardiansyah (14), Sofian Wibowo (18), dan Fauzey bin Awang (55).
- Novan berasal dari Singojuruh, Banyuwangi, Sofian dari Banjarnegara, Jawa Tengah, dan Fauzey dari Malaysia.
- Deputi Operasi BASARNAS menyampaikan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang terus berupaya dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Banyuwangi, IDN Times - Tiga korban KMP Tunu Pratama Jaya kembali diidentifikasi. Tiga korban tersebut adalah Novan Hardiansyah (14), Sofian Wibowo (18), dan Fauzey bin Awang (55).
Tiga jenazah tersebut sebelumnya telah berada di RSUD Blambangan, Banyuwangi, untuk menjalani proses identifikasi. Setelah serangkaian tahapan forensik dilakukan, tim DVI POLRI akhirnya berhasil mengungkap identitas ketiga jenazah.
Dalam rilis resminya, tim DVI POLRI menyampaikan Novan Hardiansyah (14) adalah jenazah ke-41 yang ditemukan pada Rabu (9/7/2025) di sekitar Pantai Pebuahan, Banyuwangi. Novan adalah warga Singojuruh, Banyuwangi. Korban diketahui mengenakan kaus hitam dan celana pendek biru.
Sementara itu, Sofian Wibowo adalah Jenazah ke-43 yang ditemukan pada Rabu malam di perairan Pantai Perpat Sembulungan. Sofian adalah warga Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia mengenakan kaus hitam dan celana pendek jeans biru.
Kemudian, Fauzey bin Awang (55) adalah jenazah ke-45 yang ditemukan di perairan Pantai Perancak, Bali, Kamis (10/7/2025). Fauzey adalah warga negara Malaysia, dengan ciri-ciri mengenakan celana jeans biru, baju kotak-kotak hitam merah, dan sepatu Converse.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno, selaku SMC mengatakan, Tim SAR gabungan dari berbagai instansi Pemerintah Pusat dan daerah, unsur TNI dan POLRI, BUMN, BUMD, organisasi Potensi SAR dan masyarakat nelayan sekitar, terus mengerahkan berupaya di tengah berbagai kendala, terutama faktor cuaca yang tidak bersahabat.
“Terima kasih kepada SRU darat dari jajaran TNI, POLRI, dan para relawan yang telah melakukan patroli pantai serta terus-menerus mensosialisasikan kepada masyarakat nelayan agar segera melapor bila menemukan benda terapung yang diduga berkaitan dengan korban,” ujar dia.
Dalam konferensi pers bersama SMC dan para struktural dalam operasi SAR, Danguspurla Koarmada II menjelaskan bahwa KRI Spica 934 telah melakukan rekonfirmasi terhadap sebuah objek yang ditemukan di dasar laut pada hari sebelumnya.
Dari hasil penurunan kamera bawah air, diperoleh gambaran visual objek pada kedalaman sekitar 49–52 meter. Objek tersebut memiliki dimensi panjang sekitar 67,4 meter dan lebar 12 meter. Tim juga mencatat kondisi arus di lokasi tersebut sangat bervariasi.
"Saat kamera hendak diturunkan lebih dalam, arus diketahui mencapai kekuatan lebih dari 3 knot, menyulitkan proses pemindaian lanjutan," ungkap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang.
Per Jumat (11/7/2025), total korban yang berhasil dievakuasi adalah 45 orang. 45 tersebut 15 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya masih dalam pencarian.