Terduga Pembakar Grahadi Masih Anak-anak, Emil: Mereka Diperalat!

- Mayoritas terduga pelaku pembakar Gedung Negara Grahadi adalah anak-anak, sekitar 50 orang di bawah umur yang tidak memiliki motif politik.
- Anak-anak tersebut hanya diperalat oleh orang tak bertanggung jawab dan tidak memiliki kemampuan teknis untuk merakit bom molotov.
- Emil mengajak bicara orang tua para anak-anak tersebut agar lebih waspada dalam membina anak-anak mereka dan berkomitmen untuk menjaga keselamatan warga Jawa Timur.
Surabaya, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak sempat menemui puluhan terduga pelaku pembakar Gedung Negara Grahadi. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak.
Saat bertemu dengan mereka di Polrestabes Surabaya, Emil mengatakan, dirinya tak masalah ruang kerjanya hangus terbakar. Terapi, baginya yang paling penting adalah keselamatan para pelaku yang masih anak-anak.
"Ini tempat saya melayani masyarakat, Habis semuanya. Saya kalau masalah fasilitas atau itu, itu nomor berapa, tapi keselamatan adik-adik semua, jadi, hati-hati betul," ujar Emil melalui postingan Instagramnya.
Emil menyebut, setidaknya ada sekitar 50 orang lebih yang telah terlibat dalam aksi pembakaran Gedung Negara Grahadi pada Sabtu (30/8/2025) lalu. Mayoritas dari mereka masih berusia anak.
"Jadi, dari kejadian yang terjadi di Surabaya ini, ternyata 50 lebih ini adalah anak di bawah umur," ungkap dia.
Ia menyebut, setelah dilakukan pendalaman, anak-anak tersebut ternyata tak memiliki motif politik. Mereka melakukan aksi hanya karena ikut-ikutan.
"Mereka pada saat didalami tidak punya motif politik sama sekali, hanya ikut-ikutan. Mereka tidak punya sebenarnya kemampuan teknis untuk merakit bom molotov dan lain sebagainya," jelasnya.
Anak-anak tersebut hanya diperalat oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, menurutnya hal itu sangat berbahaya.
"Sehingga bahaya sekali anak-anak ini ada di luar dalam situasi yang bisa berhadapan dengan api, lemparan batu dan kemudian diperalat oleh orang yang kemudian mempersenjatai mereka. Ini yang harus diwaspadai," tutur Emil.
Emil pun telah mengajak bicara orang tua dari anak-anak tersebut. Ia meyakinkan para orang tua agar semangat membina anak-anak mereka supaya tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.
"Orang tua telah kami ajak bicara mereka semua tentu sedih tetapi kami tetap memberikan semangat bahwa orang tua tidak boleh menyerah dalam membina anak-anaknya sehingga mereka hati-hati, karena anak-anak kita yang ada di jalan bisa jadi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal tersebut dikorbankan bahkan ditumbalkan," kata dia.
Emil pun berkomitmen untuk tetap waspada dalam menjaga kemaslahatan dan keselamatan warga Jawa Timur. "Kami tentunya akan sesuai arahan presiden akan lebih waspada lagi untuk menjaga kemaslahatan, keselamatan dari warga di Jawa Timur," pungkasnya.
Seperti diketahui, Gedung Negara Grahadi kebakaran setelah dibakar oleh sekelompok orang saat aksi pada Sabtu (30/8/2025) lalu. Bagian yang hangus dilahap si jago merah adalah ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur hingga persroom.