Tenggelam di Bojonegoro, Suni Ditemukan Tewas Mengapung di Lamongan

Setelah kedua korban dinyatakan hilang terseret arus sungai Bengawan Solo, petugas BPBD Kabupaten Bojonegoro langsung melakukan upaya pencarian. Sudah tiga hari mereka mencari para korban.

Upaya tersebut terkendala karena arus sungai yang terlalu deras. BPBD Bojonegoro lantas berkoordinasi dengan BPBD Lamongan.

"Setelah kami menerima laporan dari BPBD Bojonegoro, kami langsung melakukan penyisiran," terang Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin.

Fokus penyisiran petugas BPBD ada di dua titik. Tepatnya di bawah jembatan Cincin Babat dan Jembatan Bendungan Babat Barage selama 5 jam.

Petugas petugas bisa menemukan jasad Suni di pintu bendungan nomor dua. Suni ditemukan dalam kondisi tersangkut ranting kayu dan tumpukan sampah.

Saat ini petugas masih fokus untuk mencari Ahmad Rifa'i. Mereka menyisiri sungai dengan perahu karet. Titik pencariannya berada di wilayah bendungan Babat Barage. Pencarian itu bukannya tanpa kendala. Tumpukan sungai yang menutupi bendungan membuat petugas kewalahan. Belum lagi arus sungai yang cukup deras.

"Kami masih upayakan untuk terus mencari anak korban (Rifa'i). Kami menduga anak itu juga berada di sini, di sekitar pintu air," imbuh Muslimin.

Usai menemukan korban, rencananya polisi dan petugas medis akan melakukan proses identifikasi yang disaksikan oleh kepala Desa Desa Pucangarum, Bojonegoro. Setelah itu korban akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dikebumikan.

"Kebetulan di sini juga sudah hadir kepala desanya. Untuk atopsi jenazah, entah dilakukan di sini atau di puskesmas Sekaran," pungkasnya.