Sejumlah Perempuan Sidoarjo Jadi Korban Arisan Bodong

Sidoarjo, IDN Times - Arisan bodong kembali memakan korban. Kali ini sejumlah perempuan di Kabupaten Sidoarjo diduga menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp13 miliar.
Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura mengatakan, terduga pelaku yakni NM menawarkan arisan dengan untung besar dan waktu yang singkat. Para korban pun tertarik untuk ikut arisan.
"Terlapor (NM) ini menawarkan arisan dengan keuntungan besar dalam waktu singkat kepada korban. Itu yang menarik korban untuk ikut investasi," kata Dimas, saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).
Para korban menyadari penipuan ini pada 2023. Namun, aksi pelaku sudah berjalan sejak tahun 2020 lalu.
"Sudah sejak sekitar 2020 sudah ada arisannya. Tapi ada korban yang melapor itu rata-rata di 2023 (mengalami arisan bodong)," ungkap Dimas.
Korbannya disebut bukan hanya warga Sidoarjo, tetapi ada sekitar 102 orang dari berbagai wilayah di Indonesia yang menjadi korban. Total kerugian dari 102 korban ini Rp13-15miliar.
"(Kerugiannya) bisa mencapai belasan miliar, Rp13 miliar sampai Rp15 miliar. Ada di banyak tempat ada yang di sidoarjo, malang, solo, jalarta, karena dia menggunakan akses media sosial dalam menawarkan investasi. Sekitar 102 korban," ungkapnya.
Atas hal ini, pihaknya bersama empat orang korban sudah melapor ke Polresta Sidoarjo. Mereka hanya minta uangnya kembali.
"Pelapornya 2 saksinya 2. Korban minta uangnya dikembalikan karena itu hak darinya dan juga menidak secara hukum terhadap terlapor ini," tuturnya.
Salah satu korban, Rinjani (30) warga Kecamatan Krian, Sidoarjo, mengaku telah merugi sebanyak Rp367 juta. Dia ikut arisan sejak 2022 silam dan dijanjikan mendapatkan keuntungan Rp500 juta.
"Kata pihak pengelolanya, uang saya masih diputar untuk modal, tapi sampai sekarang juga tidak dikembalikan. Saya cuman berharap uang saya bisa kembali utuh," kata Rinjani.