Produksi Kerupuk Rambak di Tulungagung Meningkat 200 Persen

Tulungagung,IDN Times - Produksi kerupuk rambak di Desa Sembung, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan di bulan Ramadan ini. Makanan ini menjadi salah satu oleh-oleh khas yang banyak dicari oleh pemudik. Para produsen mengaku kewalahan jika juga memenuhi permintaan konsumen dari luar kota.
1. Per hari kini bisa produksi hingga 1,5 kwintal kerupuk rambak

Salah satu pemilik usaha pengolahan kerupuk rambak, UD Intan Jaya, Waluyo menyebut peningkatan produksi tahun ini berkisar 200 persen dibanding hari biasa. Jika hari biasa mereka mampu memproduksi hingga 1 kwintal kerupuk rambak, saat ini setiap hari mereka dapat memproduksi hingga 1,5 kwintal. Jumlah tersebut masih bisa bertambah lagi mendekati hari lebaran.
"Kalau diprediksi peningkatan tahun ini mencapai 200 persen, saat ini setiap hari kita memproduksi 1,5 kwintal kerupuk rambak," ujarnya, Rabu (19/08/2025).
2. Sebut permintaan tahun ini turun dibanding sebelumnya

Meskipun mengalami peningkatan namun Waluyo menyebut angka tersebut menurun dibanding tahun lalu. Pada tahun-tahun sebelumnya kenaikan volume produksi maupun permintaan bisa mencapai 300 persen bahkan lebih. Waluyo berharap lonjakan permintaan kerupuk rambak masih akan terjadi mendekati hari H Lebaran yang jatuh pada akhir Maret ini. "Sekarang memang naik, sekitar dua kali lipat.
Tapi biasanya lonjakan paling tinggi terjadi beberapa hari sebelum Lebaran. Kami prediksi permintaan bisa kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.
3. Pastikan harga jual tidak berubah

Meskipun permintaan naik, namun Waluyo memastikan tidak ada perubahan harga. Kerupuk rambak sapi tetap dijual dengan harga Rp 115 ribu per kilogram dan rambak kerbau Rp185.000 per kilogram. Bahan baku utama berupa kulit sapi dan kerbau diperoleh dari luar Pulau Jawa, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan. Pasokan bahan baku tahun ini relatif lancar dan tidak menemui kendala berarti. "Biasanya menjelang Lebaran ada hambatan pengiriman, tapi tahun ini semua berjalan normal. Jadi produksi juga tidak terganggu," pungkasnya.