Petani Lamongan Tewas Tersambar Petir, Saat Membantu Panen Padi

Slamet menjelaskan, berdasarkan keterangan dari para saksi, sebelum peristiwa ini menimpa korbanKetiga orang masing-masing bernama Sadik, Suparlan dan Nanang ini sempat bertiarap, karena saat berada di sawah milik tetangganya itu, petir berulang kali menyambar. "Menurut pengakuan dari kedua saksi, jika pada saat di sawah mereka sempat bertiarap karena ada petir yang menyambar," katanya.

Karena terdengar beberapa kali suara guntur yang diiringi dengan petir yang menyambar persis tak jauh dari lokasi korban, ketiganya pun tiarap. Namun pada saat tiarap kedua saksi Sadik dan Suparlan ini bangun terlebih dahulu dan mendapati Nanang masih tergeletak di tengah sawah. "Keduanya kemudian mendatangi korban dan mencoba membangunkan, tapi korban sudah dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.

Saat menolong korban, kedua saksi ini juga melihat asap yang keluar dari tubuh korban. Dipastikan, asap yang keluar tersebut merupakan bekas sambaran petir yang mengenai tubuh Nanang. Karena melihat rekannya tergeletak akhirnya keduanya meminta pertolongan kepada rekan sesama petani lainnya di sawah. Kemudian jasad korban dievakuasi untuk dibawa pulang. "Rekan korban kaget karena tubuh korban juga mengeluarkan asap," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, tubuh korban mengalami luka bakar dan baju sobek di bagian pundak sebelah kanan. Slamet juga menjelaskan pada saat mereka memanen padi di sawah, cuaca saat itu memang sedang turun hujan yang diiringi dengan sambaran petir serta suara gemuruh guntur.

"Dan korban ini merupakan kuli panggul yang bekerja membantu petani lainnya di desa mereka tinggal," pungkas dia.