Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko Polhukam usai menggelar acara Cakrukan di Hotel Westin Surabaya, Selasa (28/2/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Surabaya, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebut bahwa berpoltik identitas sah-sah saja. Syaratnya, cara berpolitik semacam itu tidak digunakan untuk saling menjatuhkan.

1. Setiap individu boleh membawa identitasnya masing-masing

Mahfud MD saat menggelar Cakrukan Menko Polhukam menjelang Pemilu 2024, Selasa (28/2/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Mahfud menyebut tidak akan menghilangkan politik identitas di Indonesia. Setiap individu boleh membawa identitasnya masing-masing sebagai semangat dalam bekerja. 

"Anda orang Jawa itu identitas politik, anda orang Islam itu identitas politik, tidak apa-apa bekerja dengan semangat itu. Tapi tidak boleh, politik identitas digunakan untuk membasmi orang lain," ujar Mahfud usai menggelar acara Cakrukan Menko Polhukam di Hotel Westin Surabaya, Selasa (28/2/2023). 

Identitas dibawa sebagai semangat persatuan. Serta untuk berbagi peran membangun Indonesia sesuai identitas masing-masing. 

"Berbagi peran untuk membangun Indonesia berdasarkan identitas masing-masing," terangnya. Mahfud juga membolehkan penceramah masjid untuk bercerama soal politik. Namun, politik yang bersifat inspiratif. "Tetapi kalau bilang si A boleh dipilih, si B jangan dipilih, partai ini baik, partai itu jelek, itu tidak boleh," ungkap dia.

 

2. Mahfud ingatkan masyarakat soal pemilu damai

Editorial Team

Tonton lebih seru di