Surabaya, IDN Times - Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur (Jatim) memastikan bahwa Koperasi Merah Putih (KMP) Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban telah buka kembali. Setelah pada Selasa (22/7/2025) sempat mati suri, lantaran diputus kontrak oleh PT Perkonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat,

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Endy Alim Abdi Nusa mengatakan bahwa KMP Desa Pucangan dibuka lagi per Kamis (24/7/2025) ini. Namun terlihat pengelola hanya menjual produk beras di etalase dan rak yang mereka pajang.
“Ya (sudah bula lagi)," ujar Endy dikonfirmasi. Endy juga menegaskan kalau saat ini sudah ada 29 koperasi yang sudah beroperasi di Jatim. Termasuk yang di Pucangan.

Sementara itu, Kepala Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban Santiko meminta maaf dan mengakui kekeliruannya tak menyebut nama PT Perkonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat saat dialog dengan Presiden Prabowo Subianto ketika peluncuran KMP, Senin (21/7/2025) lalu. Ia mengaku gugup.

“Saat itu saya tiba-tiba diberikan mikrofon. Jadi saya hanya menyampaikan seadanya, dan mohon maaf jika ada hal yang kurang tepat,” kata Santiko.

Santiko pun mengakui kalau sejak awal pembentukan koperasi hingga terbentuknya gerai KMP, semua tidak lepas dari dukungan ekonomi dan manajemen dari Ponpes Sunan Drajat. Bahkan, pendampingan dilakukan selama 1 tahun 7 bulan lamanya. “Sejak awal kontribusi perekonomian Ponpes Sunan Drajat sangat besar. Kami sangat merasakan dampaknya, dan warga juga sangat terbantu,” katanya.

Ia pun berharap kerja sama dengan Ponpes Sunan Drajat bisa terus berlanjut. Apalagi saat ini gerai KMP belum optimal dari sisi distribusi produk. Jika kerja sama terjalin kembali, ia optimis gerai akan semakin lengkap dan aktif. “Sudah hampir dua tahun berjalan. Ke depan kami harap bisa kembali kerja sama, dilengkapi dan diperkuat,” tambahnya. Untuk sementara waktu KMP Desa Pucangan akan beroperasi dengan tenaga pengurus dan desa.

Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, menegaskan pentingnya peran pihak ketiga dalam mempercepat perkembangan Koperasi Merah Putih. Hal ini sangat membantu.
“Koperasi Merah Putih tidak harus berdiri sendiri. Perlu kerja sama, terutama untuk permodalan, suplai barang, sampai peningkatan SDM,” kata Agus.

Agus menyebut komunikasi dengan pihak Ponpes Sunan Drajat masih terus berproses. Pemkab bahkan ikut terlibat dalam penataan ulang perjanjian kerja sama. Harapannya, model kolaborasi ini bisa direplikasi ke koperasi desa lain di Kabupaten Tuban. “Pemkab siap bantu. Kita juga akan berkomunikasi lebih intensif dengan pihak Sunan Drajat. Mudah-mudahan hasilnya bisa jadi model untuk KDMP lainnya,” pungkasnya.