Malang, IDN Times - Kebakaran di Gunung Bromo ternyata tidak hanya menimbulkan dampak ekologis pada ekosistem di gunung yang didominasi padang savana ini. Ternyata sejumlah desa di sekitar Gunung Bromo juga mendapatkan dampak kesulitan air bersih.
Pasalnya, kebakaran dahsyat beberapa pekan itu telah melelehkan pipa saluran air bersih ke desa-desa yang dihuni masyarakat Tengger. Akibatnya, sejumlah desa mengalami kesulitan air bersih.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardhani mengungkap jika beberapa desa mengalami kesulitan air bersih setelah kebakaran di Gunung Bromo. Hal kni dikarenakan api melelehkan pipa-pipa air yang menyuplai air bersih ke beberapa desa di sekitar Gunung Bromo.
Dilaporkan jika 5 desa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo mengalami kesulitan air bersih. Kelima desa tersebut di antaranya Desa Ngadisari, Desa Ngadirejo, Desa Wonokerto, Desa Wonotoro, Desa Jetak. Selain 5 desa tadi, ketersediaan air juga terganggu di Desa Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
"Memang dilaporkan banyak pipa-pipa yang rusak akibat kebakaran, kita tidak tahu pasti jumlahnya karena masih dalam pendataan. Tapi memang pipa-pipa tersebut menyuplai air ke beberapa desa di sekitar Gunung Bromo," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (19/9/2023).
Kepala Desa Ngadisari, Surnaryono mengungkap jika desanya sudah mulai merasakan dampak kerusakan pipa air di Gunung Bromo. Warganya mulai kesulitan mendapatkan akses air bersih. Kondisi ini membuat warga kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
"Tetangga-tetangga kami mulai mengalami kesulitan air bersih karena pipa yang rusak. Secara moril para pelaku haris bertanggung jawab kepada masyarakat," tegasnya.
Ia berharap agar para pelaku ikut bertanggung jawab pada kerusakan pipa di yang menyalurkan air bersih ke desa-desa di sekitar Gunung Bromo. Selain itu, ia berharap agar ekosistem di Gunung Bromo bisa pulih dengan menanam bibit-bibit pohon kembali.
Kuasa hukum pasangan prewedding flare di Gunung Bromo, Mustaji sebelumnya sudah menyampaikan jika pihaknya berjanji akan ikut memperbaiki kerusakan pipa air. Ia berjanji kliennya tidak akan lari dari tanggung jawab.
"Kami pelan-pelan akan membantumu melakukan perbaikan pipa air. Karena tentu kebutuhan air sangat dibutuhkan masyarakat karena merupakan kebutuhan pokok manusia," tandasnya.
Ia juga mewakili kliennya meminta maaf karena secara tidak sengaja telah membuat kebakaran di Gunung Bromo. Ia meyakinkan jika kejadian tersebut bukan atas dasar kesengajaan.