Hasil Investigasi KNKT Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

- KNKT mengungkap kronologi lengkap tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
- Kapal berlayar normal hingga tiba-tiba miring ke kanan, menyebabkan air masuk dan muatan kendaraan bergeser
- 49 orang berhasil dievakuasi, 19 meninggal, 30 selamat, dan 16 masih hilang setelah kapal tenggelam di Selat Bali
Banyuwangi, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi terhadap penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025) lalu. KNKT pun menjelaskan kronologi lengkap kapal tenggelam.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, berdasarkan wawancara KNKT terhadap awak kapal, KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pukul 22.51 WIB. Saat mulai berlayar, kapal berjalan biasa saja.
"Ketika kapal bertolak tidak ada anomali kemiringan atau ketidak atau keadaan tidak biasa. Jadi semuanya berjalan (biasa saja)," ungkap dia.
Namun setelah 30 menit berlayar, Mualim Jaga di anjungan merasakan kemiringan kapal. Kapal saat itu mulai miring ke kanan. Juru Mudi Jaga dan Kelasi Jaga juga merasakan hal yang sama. Mereka melihat air laut masuk ke kamar mesin melalui pintu yang ada.
"Juru Minyak Jaga yang berada di kamar mesin melihat hal yang sama, kemudian ia segera lari keluar dari kamar mesin karena airnya masuk," katanya.
Melihat kapal semakin miring dan air masuk, Mualim Jaga, lalu memerintahkan awak kapal untuk membantu penumpang mengenakan jaket pelampung. Penumpang diminta untuk persiapan evakuasi.
"Ini hasil wawancara kami dengan mereka bertiga ini. Mualim Jaga memerintahkan awak kapal untuk bantu penumpang kenakan pelampung jaket dan persiapan evakuasi. Sempat si Mualim Jaga meminta untuk membantu penumpang," kata dia.
Kapal awalnya dikemudikan oleh Mualim. Karena kondisi darurat, nakhoda yang tidur langsung dibangunkan. "Setelah dibangunkan oleh Mualim Jaga, Nakhoda ambil alih kemudi dan siarkan panggilan darurat melalui radio dengan channel 16," sebut dia.
Kepala Kamar Mesin (KKM) melihat kapal semakin miring. Muatan kendaraan bergeser ke kenanan dan bertumpuk. Kemiringan terus bertambah, awalnya perlahan, kemudian semakin cepat.
"Beberapa menit setelah panggilan darurat kapal mulai tenggelam, buritan tenggelam terlebih dahulu sambil miring ke kanan. jadi kapal itu miring ke kanan terus tenggelam buritan dulu terus tegak," tuturnya.
Hal tersebut diperkuat dengan keterangan kapal-kapal di sekitar lokasi kecelakaan. Kapal sekitar sempat mendekat untuk menolong, tapi karena ada beberapa kondisi akhirnya mereka kembali ke dermaga. "Beberapa kapal lain di dekatnya kesulitan untuk membantu evakuasi korban karena ombak cukup besar dan muatan juga mulai bergeser maka diputuskan untuk kembali," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang.
Per Rabu (23/7/2025), total korban yang berhasil dievakuasi adalah 49 orang. 48 tersebut 19 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya, 16 orang masih hilang.