Dituding Afiliasi dengan Zionis, Ini Kata Ketum PBNU Gus Yahya

- Risalah rapat syuriah PBNU menyebutkan Gus Yahya harus mundur dari jabatan ketua umum.
- Gus Yahya mengakui pernah bertemu dengan jajaran pemerintah Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
- Gus Yahya menegaskan bahwa pertemuannya dengan pemerintah Israel tidak membawa kepentingan pribadi atau golongannya, namun demi Palestina.
Surabaya, IDN Times - Beredarnya risalah hasil rapat syuriah PBNU membuat salah satu organisasi Islam terbesar berpolemik. Risalah itu menyebutkan bahwa KH Yahya Cholil Staquf harus mundur dari jabatan ketua umum. Kemudian ada dugaan kalau Gus Yahya terafiliasi dengan zionis Israel.
Gus Yahya pun buka suara mengenai tudingan yang bermunculan di media sosial tersebut. Ia mengakui bahwa pernah bertemu dengan jajaran pemerintah Israel, dalam hal ini Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Saya itu tahun 2018 sudah pernah pergi ke Israel. Saya bertemu Netanyahu, saya bertemu dengan Presiden Israel, saya bertemu dengan berbagai elemen di sana di dalam berbagai forum," ungkapnya usai rakor dengan jajaran PWNU se-Indonesia di Surabaya, Minggu (23/11/2025) dini hari.
Gus Yahya menambahkan, pertemuan yang dilakukannya itu pun disampaikan secara terang-terangan. Hingga akhirnya, ia tetap dipilih sebagai ketua umum. "Tapi tahun 2021 Muktamar, Ketua Cabang dan PWNU memilih saya. Mereka sudah tahu saya sudah sudah pernah ke Israel sudah ketemu dengan Netanyahu mereka memilih saya," tegasnya.
"Kenapa? Karena mereka tahu dan sampean bisa lihat juga di berbagai unggahan di internet apa yang saya lakukan di Israel pada di Yerusalem pada waktu itu," tambahnya.
Gus Yahya menekankan dalam pertemuannya itu, ia tidak membawa kepentingan pribadi atau golongannya. Tapi membawa nama Palestina, sebuah bangsa dan negara yang bertahun-tahun dijajah oleh Israel.
"Bahwa, saya dengan terang-terangan dan tegas di berbagai forum di Yerusalem pada waktu itu, bahkan di depan Netanyahu dalam pertemuan itu, bahwa saya datang ke sini demi Palestina," tegssnya.
"Itu saya nyatakan di semua kesempatan dan saya tidak akan pernah berhenti dengan posisi ini, apapun yang terjadi," tambah dia.
Maka dari itu, Gus Yahya tidak takut dengan tudingan afiliasi dengan Israel. Ia menyampaikan bahwa tetap memihak penuh untuk Palestina.














