Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Relawan Erupsi Gunung Semeru, Sehari Angkat 7 Jenazah

Suasana Posko Utama di Sumberwuluh, Lumajang. IDN Times/Ulil Albab.

Lumajang, IDN Times - Hambali, relawan lokal asal Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang menjadi relawan yang membantu proses evakuasi jenazah akibat erupsi Gunung Semeru. Aktivitasnya tersebut dimulai sejak pagi pukul 05.30 WIB. Didasari rasa kemanusiaan, ia berangkat tanpa alat keamanan yang memadai. 

"Kemarin ketemu empat, sekarang tujuh. Saya sendiri yang bantu angkat. Kemarin saya angkat tiga, yang satu relawan lain," kata Hambali sepulang dari evakuasi, pukul 16.00 WIB, Senin (6/12/2021).

1. Ia menyisir di daerah Kampung Renteng

Evakuasi korban meninggal akibat erupsi Semeru. Dokumentasi Basarnas

Sejak pagi, Hambali bergabung dengan para relawan untuk menyisir jenazah di kawasan Kampung Renteng. Ia naik motor ke atas bersama sejumlah relawan lokal lain. Meski begitu, ia selalu berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Semeru.

"Saya selalu koordinasi, seperti tadi saat dapat informasi cuaca di atas mendung, ya harus turun," jelasnya. 

2. Rasa kemanusiaan yang mendorong Hambali jadi relawan

Kondisi Kantor Desa Sumberwuluh tidak ditempati pengungsi setelah khawatir adanya ancaman lahar dingin. IDN Times/Ulil Albab

Hambali menyebut, kondisi jenazah rata-rata sudah cukup mengenaskan karena terkena abu panas. "Tadi saya angkat itu kondisinya ada yang masih panas. Kalau gak tengkurap ya telentang," ujarnya.

Hambali menyebut, dirinya mau menjadi relawan karena Desa Sumberwuluh merupakan tanah kelahirannya sendiri. "Panggilan hati saja, saya harus terlibat karena ini tanah kelahiran saya," ujarnya. "Intinya menolong," ia melanjutkan. Meski menjadi relawan, Hambali sebenarnya juga berstatus pengungsi. Saat ini, istri dan keempat anaknya sudah ia ungsikan ke tempat aman. 

3. Sebanyak 17 warga dinyatakan meninggal dunia

Kondisi tenda pengungsian korban erupsi Semeru di Sumberwuluh, Lumajang. IDN Times/Ulil Albab

Sementara hingga berita ini ditulis, SAR Surabaya mencatat telah ada 17 korban jiwa. 12 orang ditemukan meninggal di lokasi, sementara 5 sisanya meninggal saat dirawat di rumah sakit. Adapun jumlah korban hilang tercatat sebanyak 27 orang. Sedangkan jumlah warga yang terdampak sebanyak 5.205 jiwa.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq sendiri menyiapkan sekolah-sekolah untuk dijadikan lokasi pengungsian. Hal ini dikarenakan sejumlah lokasi pengungsian seperti di Balai Desa Penanggal yang sudah mulai penuh.

"Saat ini kita sedang mempersiapkan, memastikan sekolah-sekolah bisa menjadi tempat pengungsian, bagaimana ruang kelasnya cukup, toiletnya cukup, dengan distribusi logistik yang cukup," ujarnya saat berada di Kantor Kecamatan Candipuro, Senin (06/12/2021).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Ulil Albab
EditorMohamad Ulil Albab
Follow Us