Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Belasan Orang di Surabaya Tertipu Paket Pernikahan Murah

IMG-20250802-WA0111(1).jpg
Para korban penipuan paket pernikahan murah saat lapor ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (2/7/2025). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • 12 orang di Surabaya tertipu paket pernikahan murah
  • Korban melaporkan terduga pelaku ke Polrestabes Surabaya
  • Salah satu korban mengambil paket penata rias, fotografer, dan dekorasi dengan biaya Rp9,2 juta
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 12 orang di Surabaya tertipu paket pernikahan murah. Para korban pun melaporkan terduga pelaku ke Polrestabes Surabaya, Sabtu (2/7/2025).

Laporkan telah dilayangkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya dengan nomor LP/B/811/VIII/SPKT/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur. Bukan hanya calon pengantin yang tertipu, tapi sejumlah vendor pun ikut menjadi korban.

Salah satu korban, Reyka Rusmala Dewi (24) mengatakan, bersama korban lainnya pihaknya telah melaporkan Asrina yang merupakan pemilik makeup artist (MUA) atau penata rias pernikahan. Asrina diduga telah menawarkan paket pernikahan murah kepada korban, lalu saat korban membayar lunas dia kabur tanpa kejelasan. "(Asrina) Bukan wedding organizer, dia MUA, menawarkan paket-paket (pernikahan murah)," ujar perempuan yang biasa dipanggil Rere ini ditemui di Mapolrestabes Surabaya.

Rere menjelaskan, Asrina menawarkan paket penata rias lengkap dengan baju pernikahan, fotografer, dekorasi dan sound sistem. Biayanya pun beragam tergantung paket apa saja yang diambil.

Rere sendiri, mengambil paket penata rias, fotografer dan dekorasi. Biaya yang sudah dia bayarkan kepada Asrina adalah Rp9,2 juta. "Saya ambil paket Makeup, tenda (dekorasi) fotografer, itu total yang Rp9,2 juta," ungkapnya.

Awalnya, Rere tak menaruh curiga pada Asrina, sebab Asrina cukup aktif posting di media sosial. Tetapi, mendekati hari pernikahan, Asrina mulai tidak jelas.

"Setelah saya DP pertama itu dia yang enggak mencurigakan sih. Soalnya masih posting story-story gitu. Lah setelah saya pelunasan ini dia sudah mulai agak slow," kata dia.

Menjelang pernikahan, Rere terus menanyakan kabar paket pernikahan kepada Asrina. Asrina bilang, seminggu sebelum hari pernikahan, ia akan menyiapkan semuanya. Tetapi, dua hari sebelum pernikahan, Asrina bilang ada kendala.

"Saya tanyakan gimana ini, acaranya sudah dekat, Terus dia (bilang) nanti mengabari seminggu sebelum acara, seminggu sebelum acara kok enggak ada kabar juga. Ternyata di dua hari sebelum acara itu baru dia mengabari kalau ternyata ada kendala," katanya.

Setelah bilang ada kendala, Asrina pun langsung menghilang entah ke mana. Rere sudah mencoba menghubungi Asrina, tetapi tak kunjung ada jawaban. "Setelah dia bilang ada kendala itu, dia langsung menghilang gitu. Itu saya enggak tahu (kemana)," jelasnyam

Agar acara pernikahannya tetap berjalan, dengan berat hati Rere pun mencari vendor lain. "Saya carinya (pelaku) ke mana, saya cari vendor-vendor lain aja," tutur dia.

Sehari setelah acara pernikahan, Rere pun mendatangi rumah Asrina yang berada di Tenggilis, Surabaya. Mereka berdua pun bertemu, tetapi Asrina hanya menangis. "Pas di rumahnya itu saya sempat ketemu sama Asrina sama suaminya juga. Dia gak bisa menjelaskan gitu loh. Dia hanya diam, menangis," tutur Rere.

Rere terus menanyakan apa alasan Asrina kabur menjelang hari pernikahannya. Asrina bilang ia ada tunggakan dengan klien sebelumnya. Asrina pun menggunakan uang Rere untuk membayar tunggakan tersebut.

"Alasannya kita tanya, dari klien pertama itu kayak ada tunggakan gitu loh. Jadi untuk menuntup feenya (dari) klien berikutnya, itu tapi kan enggak masuk akal gitu ya masak sampai korbannya sampai puluhan orang kayak gini," pungkas dia.

Selain korban yang akan menikah, Asrina diduga juga melakukan penipuan terhadap para vendor yang bekerjasama dengannya. Salah satu Wahyu yang merupakan vendor BP fotografi.

Wahyu mengatakan, sudah 9 kali project yang bekerjasama dengan Asrina belum terbayarkan. Nilanya, jika ditotal mencapai Rp27-28 juta. "Kita ada 9 job yang belum terbayarkan dari bukan Juni, Nilanya Rp27-28 juta," ungkap Wahyu.

Sebelum bulan Juni, kerjasama antara dia dan Asrina berjalan lancar. Setiap project sudah dibayar lunas. Terapi, setelah bulan Juni, Asrina mulai tidak jelas. "Kerjasama mulai tahun lalu. Sebelum bulan Juni lancar-lancar saja, tapi setelah bulan Juni ini mulai gak lancar," ungkap Wahyu.

Kepada Wahyu, Asrina beralasan belum membayar kepada Wahyu karena banyak klien yang belum membayar. Sehingga, Asrina belum bisa membayar ke vendor-vendor yang bekerjasama dengannya. "Alasannya itu karena katanya kliennya belum membayar ke dia, makanya dia belum membayar ke kita, tapi ternyata (klien) sudah (bayar) lunas," katanya.

Sepengetahuan Wahyu, Asrina kabur ke Palembang dan kembali tanggal 13 Juli 2025. Tetapi hingga kini tak ada kabar. "Dia sekarang kabur ke Palembang, janjinya tanggal 13 Juli 2025 kemarin balik, tapi sampai sekarang gak ada," ujarnya. Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari korban penipuan paket pernikahan murah. "Iya ada (laporan dari korban penipuan paket pernikahan murah)," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us