Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BB TNBTS Beberkan Kericuhan Sopir Jeep Bromo di Cemorolawang

Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)
Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)

Malang, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan sejumlah sopir Jeep Gunung Bromo yang melakukan aksi protes di Pintu Masuk Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo pada Minggu (4/5/2025). Aksi ini juga memanas hingga terjadi kerusuhan menyebabkan sejumlah fasilitas rusak.

1. BB TNBTS beberkan kronologi awal kerusuhan di Pintu Masuk Cemorolawang

Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)
Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)

Kepala Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha mengungkapkan jika awalnya pada hari Minggu (4/5/2025) dilakukan sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP) yang ada pada BB TNBTS. Kegiatan ini dimulai dari pukul 01.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Beberapa prosedur yang dilakukan antara lain memeriksa jumlah pengunjung, status kewarganegaraan, dan QR-code booking online.

Ia mengatakan penjagaan di pintu masuk Cemorolawang dilakukan oleh 4 petugas piket ditambah 1 petugas tambahan dari kantor balai dan dibantu oleh 2 personil Provos dari Kodim 0820 Probolinggo. Hal ini sesuai dengan permintaan yang disampaikan BB TN BTS dari tanggal 1-4 Mei 2025, hal ini dilakukan untuk memastikan ketertiban pengunjung mengingat libur panjang yang biasanya jumlah pengunjung lebih banyak dari hari biasa.

Ia melanjutkan jika pelayanan pengunjung dari pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB berjalan relatif lancar meskipun masih ditemukan beberapa pengunjung yang belum melakukan pembelian tiket secara online. Kemudian pada pukul 03.00 WIB dini hari, ada lonjakan pengunjung dan kendaraan yang masuk sehingga petugas menambah alat pemeriksaan tiket, dan melakukan pemeriksaan dengan mendatangi masing-masing kendaraan untuk mempercepat proses pemeriksaan.

"Pada pukul 06.30 WIB terdapat 144 mobil Jeep dari kelompok Zalfa Tour, BR Tour, dan 1 kelompok yang tidak diketahui akan masuk ke pintu pemeriksaan. Dari jumlah tersebut, 92 Jepp belum melakukan pemesanan tiket secara online. Sesuai dengan SOP pelayanan petugas pada loket yang ada, petugas meminta 92 kendaraan tersebut untuk melakukan pemesanan tiket ditempat. Kondisi ini yang menyebabkan mulai terjadinya kemacetan di pintu penjagaan tiket. Pada saat yang sama, terdapat pengunjung dari dalam kawasan yang akan keluar dari kawasan melalui pintu yang sama. Hal ini menambah volume kepadatan kendaraan pada titik tersebut," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (6/5/2025).

Karena kemacetan ini, Rudijanta mengatakan ada beberapa tour leader, pengemudi Jeep, dan perwakilan dari agen mulai mendatangi petugas dan menyampaikan keluhan terhadap situasi tersebut. Aksi ini dilakukan dengan cara yang tidak pantas karena mereka mengerumuni, mendorong, dan melontarkan kata kasar kepada petugas. Dari rekaman video yang didapatkan, patut diduga ada oknum yang memperkeruh situasi.

"Petugas berupaya mengatasi kemacetan tersebut dengan meminta pihak manajemen PBPSWA Bromo Permai yang berlokasi disamping pintu penjagaan agar membuka semua pintu akses masuk halaman Bromo Permai untuk mengurai kemacetan, namun demikian penjaga yang ada tidak memperbolehkan, meskipun pihak manajemen sudah mempersilahkan penggunaan halaman Bromo Permai untuk pengalihan jalur kendaraan," ungkapnya.

2. Sejumlah orang melakukan pengerusakan fasilitas di Pintu Masuk Cemorolawang

Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)
Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)

Sebagai alternatif solusi kemacetan, Rudijanta menjelaskan kalau petugas BB TN BTS Kabidwil I membuka jalur yang biasa digunakan sebagai jalur pelaku jasa wisata kuda yang terletak dibelakang Bromo Permai untuk mengalihkan kendaraan yang menumpuk di depan pintu penjagaan. Tapi pada saat yang sama, beberapa orang dari tour leader, pengemudi Jeep, dan perwakilan agen masuk ke kantor SPTN Wilayah I untuk mencari Kabidwil I. Karena tidak menemukan yang bersangkutan, kemudian mereka melakukan pengerusakan inventaris kantor SPTN Wilayah I termasuk pengambilan kunci kendaraan roda 4 milik BB TNBTS.

"Hingga saat ini kunci kendaraan tersebut belum diketemukan termasuk surat kendaraan (STNK). Kejadian tersebut tidak semua bisa terekam oleh CCTV di kantor seksi karena ada oknum yang mematikan aliran listrik serta mencabut kabel CCTV. Kejadian ini mengindikasikan bahwa kondisi tersebut patut diduga dilakukan secara terencana," bebernya.

Kerusakan juga terjadi diantaranya pada 1 buah laptop inventaris SPTN Wilayah I hancur, 1 buah meja kerja patah. Kemudian Kunci dan STNK mobil Pajero Sport milik BB TNBTS hilang diambil massa serta ban mobil dikempeskan, beberapa barang pecah belah hancur, dan helm pribadi petugas dirusak.

3. Kemacetan di Cemorolawang karena ada pengunjung yang datang tanpa beli tiket secara online

Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)
Kisruh di pintu masuk menuju Gunung Bromo di Cemorolawang. (IDN Times/Istimewa)

Rudijanta menegaskan bahwa pembeliam tiket masuk Gunung Bromo menggunakan sistem booking online 100 persen sejak 1 Oktober 2019 hingga saat ini, sehingga baik pengunjung yang datang secara perorangan maupun menggunakan jasa wisata diwajibkan membeli tiket secara online terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kawasan wisata Gunung Bromo. Mereka juga telah melakukan sosialisasi terhadap penggunaan sistem booking online ke beberapa pihak yang berkepentingan. Tercatat sejak Oktober 2024 telah dilakukan beberapa kali sosialisasi baik kepada pemegang izin PBPSWA, Paguyuban Jeep, pelaku jasa wisata, maupun instansi terkait seperti Dishub, Pemda, Disbupar, kepolisian dan TNI.

Ia juga menyampaikan kalau telah mengadakan sosialisasi dan diskusi dengan Tour Operator pada tanggal 28 April 2025 di Visitor Center Cemorolawang. Pertemuan tersebut menyepakati beberapa hal antara lain ketertiban kunjungan, akses lalu lintas, dan kewajiban pembayaran melalui website booking online yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar TNBTS, Kepala Bidang Teknis Konservasi TNBTS, Kepala Bidang PTN Wilayah I, dan pelaku wisata khususnya Tour Leader dan pengemudi jip di wilayah Probolinggo dimana salah satu kesepakatannya adalah QR-Code bukti booking online dipegang oleh masing masing pengemudi Jeep.

"Secara umum kejadian macetnya Cemorolawang yang berkembang menjadi kericuhan disebabkan karena banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket masuk. Pembelian tiket biasanya dilakukan melalui tour operator atau operator Jeep. Pihak pihak ini lah yang biasanya tertib dalam pembelian tiket meskipun sudah dilakukan sosialisasi dan menyepakati penye QR-Code pada masing masing pengemudi Jeep. Sebagai catatan, pelayanan pengunjung su masa libur Idul fitri yang tercatat mencapai 5.752 orang per hari berjalan dengan lancar, sedangkan pada saat kejadian jumlah pengunjung hanya berjumlah 4.026 orang," tandasnya.

Ia menambahkan bahwa ketidaktertiban pelaku jasa ini bahkan terkadang memberikan intimidasi terhadap petugas BB TNBTS. Pada hari sebelum kericuhan terjadi, salah satu petugas bahkan ditabrak oleh pengemudi jip saat melakukan pengecekan QR-Code. Sehingga terhadap pengerusakan dan pencurian aset serta intimidasi kepada petugas, pihak BB TNBTS akan segera melaporkan ke pihak berwajib.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us