8,8 Persen Balita di Magetan Stunting

- Kecamatan Panekan dan Sukomoro memiliki kasus stunting tertinggi di Kabupaten Magetan.
- Upaya pemerintah untuk menekan angka stunting melalui program PMT pemulihan dan pemantauan tumbuh kembang balita.
- Pemantauan tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan dengan target Magetan bebas stunting sesuai target nasional.
Magetan, IDN Times – Kasus stunting di Kabupaten Magetan Jawa Timur tahun 2025 masih menjadi pekerjaan rumah serius. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, jumlah balita kategori stunting tercatat 2.564 anak atau sekitar 8,8 persen dari total balita. Angka ini memang menurun tipis dibanding tahun 2024 yang menyentuh 2.588 anak (10,4 persen), namun tetap menunjukkan persoalan yang tidak bisa dianggap remeh.
1. Kecamtan Panekan dan Sukomoro tertinggi

Plt. Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Magetan, Retno Hadirini, menjelaskan bahwa kasus stunting paling banyak ditemukan di Kecamatan Panekan, disusul Sukomoro. Meski Panekan sempat mencatat penurunan dari sekitar 300 balita stunting, jumlahnya masih tergolong tinggi dibanding kecamatan lain.
“Secara persentase memang menurun, tetapi tantangannya masih besar. Banyak orang tua merasa anaknya sehat-sehat saja, padahal stunting tidak hanya soal tinggi badan, tetapi juga terkait tumbuh kembang, pola asuh, hingga risiko penyakit pengerat seperti TBC dan gangguan pencernaan,” jelas Retno, Selasa (9/9/2025).
2. Upaya pemerintah tekan stunting

Untuk menekan angka stunting, pemerintah daerah terus memperkuat intervensi gizi. Balita stunting maupun BGM (Bawah Garis Merah) mendapat PMT pemulihan sebulan sekali. Sementara itu, ibu hamil dengan gizi kurang serta balita untuk pencegahan stunting menerima PMT lokal siap saji seminggu sekali plus kudapan tambahan.
“Program ini dibiayai melalui DAK Dinas Kesehatan, dengan dukungan CSR dari Dinas Peternakan, Lingkungan Hidup, dan Ketahanan Pangan,” ungkap Retno.
3. Target Magetan bebas stunting

Pemantauan tumbuh kembang balita juga dilakukan setiap bulan di seluruh desa. Langkah ini dinilai penting agar deteksi dini bisa dilakukan sehingga intervensi segera diberikan.
“Kami targetkan angka stunting di Magetan terus menurun sesuai target nasional. Dengan pemantauan optimal dan dukungan semua pihak, diharapkan Magetan bisa menuju kondisi bebas stunting,” pungkas Retno.