Diguyur Hujan Selama 5 Jam, Belasan Desa di Kabupaten Madiun Banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun,IDN Times - Banjir menggenangi sejumlah desa di Kabupaten Madiun, Selasa (14/4). Berdasarkan data dari BPBD setempat, sedikitnya 15 desa di wilayah empat kecamatan, yakni Madiun, Pilangkenceng, Balerejo, dan Wonoasri, Kabupaten Madiun yang terdampak.
1. Ketinggian air antara 10-60 sentimeter
Air dari sejumlah kali anakan Sungai Jerohan (yang mengalir ke Bengawan Madiun) meluap setelah hujan deras mengguyur kawasan setempat selama lima jam, Senin malam (13/4).
Berdasarkan pantauan IDN Times di Desa Banjarsari, Kecamatan Madiun yang merupakan salah satu desa terdampak banjir, ketinggian air berkisar antara 10 hingga 60 sentimeter. Air bah menggenangi sawah, permukiman, dan jalan desa.
2. 400 warga di Desa Banjarsari terdampak
Kepala Desa Banjarsari Welly Subroto mengatakan bahwa banjir yang melanda kali ini lebih parah dibandingkan dua tahun lalu. Selain karena genangan tak kunjung surut, juga jumlah warga yang terdampak lebih banyak.
Berdasarkan hasil pendataan pemerintah desa setempat, jumlah warga yang terdampak mencapai 400 orang. “Lokasinya di delapan RT (rukun tetangga),” kata dia sembari menyatakan pada banjir sebelumnya hanya sekitar empat RT yang terdampak.
Baca Juga: Pandemi COVID-19, Pemkab Madiun Wacanakan Pengalihan APBD Tahap II
3. Andalkan bantuan logistik dari pemerintah desa
Selain itu, aktivitas warga setempat lumpuh total. Bahkan, untuk memasak untuk sarapan tidak dapat dilakukan. Sebab, akses transportasi di desa setempat tertutup air bah. Selain itu, mayoritas ruang di rumah warga tergenang air bah.
“Maka, warga mengalkan bantuan logistik untuk makan pagi dari pemerintah desa. Aktivitas di sini lumpuh,” ujar Welly.
4. Air mulai meluap saat dini hari
Riska Candra, salah seorang warga Desa Banjarsasi menambahkan, luapan air mulai menggenangi permukiman sejak pukul 03.00 tadi. Warga pun terjaga untuk menyelamatkan sejumlah barang berharga ke tempat lebih aman dari banjir.
Hingga berita ini ditulis, genangan air belum surut di beberapa titik. “Kami hendak menjemur gabah yang baru saja dipanen tidak bisa,” ujar Riska.
Baca Juga: Warga Madiun Mulai Membantu APD Bagi Tim Medis