160 Orang Terjangkit Hepatitis A, PKL di Sekitar Unej Diedukasi

Tempat cuci piring harus diperhatikan kebersihan airnya

Jember, IDN Times - Sejak November hingga Desember 2019, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mencatat, sebanyak 160 orang terjangkit virus hepatitis A. Virus tersebut banyak mewabah di lingkungan Tegalboto, sekitar Universitas Jember (Unej).

Dinas kesehatan kemudian bekerja sama dengan kalangan akademisi Unej untuk memberi edukasi kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar kampus. Harapannya, bisa menekan penyebaran virus saat musim hujan seperti sekarang.

1. Edukasi untuk memutus mata rantai virus hepatitis

160 Orang Terjangkit Hepatitis A, PKL di Sekitar Unej DiedukasiAktivitas pedagang di Pasar Jember. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unej Irma Prasetyowati mengatakan, upaya edukasi kepada PKL dilakukan bersama tim Puskesmas Sumbersari Jember, perhimpunan sarjana, profesional kesehatan masyarakat Indonesia, dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.

"Sejak bulan November 2019 hingga akhir Desember 2019 ada 160 pasien dirawat karena Hepatitis A. Oleh karena itu, kami melakukan upaya penanggulangan Hepatitis A yang mewabah di Lingkungan Kampus Tegalboto dan sekitarnya," ujar Irma, Jumat (3/1).

Upaya penanggulangan mewabahnya Hepatitis A ini dipusatkan di depan gedung Pascasarjana Unej mulai hari Minggu (29/12). Lokasi tersebut dipilih karena para PKL selalu beraktivitas di kawasan Pasar Kreanova, di lingkungan Unej.

“Kami melakukan sosialisasi mengenai penyakit Hepatitis A, bagaimana pola penyebarannya dan bagaimana cara penanggulangannya. Hal itu penting untuk kami lakukan untuk memotong mata rantai penyebaran virus Hepatitis A, khususnya di kalangan mahasiswa,” kata Irma.

2. Tempat mencuci alat makan PKL jadi perhatian

160 Orang Terjangkit Hepatitis A, PKL di Sekitar Unej DiedukasiTim akadamesi Universitas Jember yang memberi edukasi pencegahan virus hepatitis A kepada PKL. IDN Times/Istimewa

Selain dilakukan di dalam kampus Universitas Jember, tim juga melakukan penyuluhan kepada PKL yang berjualan di sekitar lingkungan Universitas Jember.

“Kami juga melakukan pembagian kaporit, clorin hand sanitizer, appron atau celemek, sarung tangan plastik dan tutup rambut plastik kepada para pedagang makanan diseputaran Universitas Jember,” katanya.

Kegiatan bersama ini juga mendapatkan dukungan 1 truk air bersih dari BPBD Kabupaten Jember dengan kapasitas 3000 liter. Air itu kemudian dibagikan secara gratis kepada para PKL.

Biasanya, yang menjadi penyebab utama sebaran virus hepatitis A karena tempat cuci alat makan tidak ada air mengalir. Hanya menggunakan satu ember air dan selama buka hanya sekitar 2-3 kali diganti.

"Hal ini memiliki potensi besar menjadi media perantara perpindahan virus Hepatitis A,” jelasnya.

Baca Juga: Sehari, Pepohonan di Unej Mampu Memproduksi 206 Ton Oksigen

3. Cegah penularan Hepatitis A, lebih baik makanan dibungkus

160 Orang Terjangkit Hepatitis A, PKL di Sekitar Unej DiedukasiIlustrasi suasana double way Universitas Jember. Instagram/kabarunej

Irma mengingatkan kepada para mahasiswa agar berhati-hati saat membeli makanan, terutama yang digoreng dengan minyak berulang ulang. Apalagi jika sampai lebih dari tiga kali minyak tidak diganti. Terutama warung-warung di pinggir jalan.

“Mohon dilihat kebersihan tempat berjualannya. Lebih baik tinggalkan warung yang mencuci piring hanya dengan mencelupkan piring di dalam ember tanpa air mengalir, karena itu bisa menjadi media penyebaran virus Hepatitis A. Jika sangat terpaksa, bawalah (bungkus) makanan itu untuk dimakan di rumah,” ujarnya.

Baca Juga: Sempat Jadi Polemik, Dekan FH Unej Tetap Dilantik Jadi Pimpinan KPK

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya