Stok Vaksin Surabaya Kurang, Warga KTP Luar Daerah Susah Dapat Dosis 2

Vaksinasi dosis 1 di Surabaya lebih dari 100 persen

Surabaya, IDN Times - Gencarnya vaksinasi sebagai upaya penekanan laju penularan COVID-19 di Kota Surabaya masih terus dilakukan. Sayangnya, Pemerintah Kota Surabaya menemui kesulitan untuk menuntaskan vaksinasi dosis kedua, terutama bagi para penerima vaksin ber-KTP luar Kota Surabaya.

1. Capaian dosis 1 vaksin di Surabaya sudah 104,82 persen dari target

Stok Vaksin Surabaya Kurang, Warga KTP Luar Daerah Susah Dapat Dosis 2Ilustrasi vaksin (Dok. ANTARA FOTO)

Berdasarkan data terbaru di Vaksin Dashboard dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Surabaya sudah sebesar 104,81 persen dari target provinsi. Jumlah ini tentu merupakan capaian yang baik.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menuturkan, tingkat partisipasi vaksinasi di Surabaya memang tinggi. Di samping karena banyaknya sektor yang membutuhkan syarat vaksin, ia menilai masyarakat sudah mulai mengerti pentingnya mendapat vaksin COVID-19.

"Alhamdulillah masyarakat Surabaya banyak yang minta untuk vaksin. Selain mau ke mal, mungkin karena kesadaran mereka sendiri karena kejadian bulan Juli," ujarnya, Senin (20/9/2021).

2. Capaian dosis 2 baru 66,68 persen

Stok Vaksin Surabaya Kurang, Warga KTP Luar Daerah Susah Dapat Dosis 2Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat memantau vaksinasi di RSUD dr.Soewandhi, Rabu, (24/2/2021). IDN Times/Fitria Madia

Namun, capaian besar di dosis pertama tak terjadi di dosis kedua vaksinasi Kota Surabaya. Saat ini, baru 1.478.193 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Angka ini menunjukkan pemberian dosis kedua di Surabaya baru mencapai 66,68 persen dari target provinsi.

Feny, sapaan akrab Febria, mengungkapkan bahwa kesulitan pendistribusian dosis kedua umumnya ditemukan pada kasus penerima vaksin yang memiliki KTP luar kota Surabaya. Setelah mendapat suntikan pertama, yang cukup sebagai syarat perjalanan atau masuk mal, para penerima vaksin ini malah pulang kampung sehingga sulit dicari keberadaan.

"Karena kita susah mengejar KTP Suraaya yang kemarin vaksinnya di kita tapi ternyata pulang kampung. Saat jadwalnya dosis dua mereka belum kembali lagi ke Surabaya," tuturnya.

3. Banyak penerima dosis pertama dari luar daerah

Stok Vaksin Surabaya Kurang, Warga KTP Luar Daerah Susah Dapat Dosis 2ilustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Apalagi, lanjut Feny, jumlah penerima vaksin dengan KTP luar Kota Surabaya juga tak sedikit. Dari jumlah penerima dosis pertama, sekitar 43 persennya adalah warga ber-KTP luar Kota Surabaya. Sehingga, jumlah ini cukup berpengaruh pada capaian vaksin dosis kedua.

"Kita imbau untuk masyarakat yang belum mendapat vaksin dosis kedua dan sudah waktunya, silakan untuk mengunjungi pusat-pusat vaksin sesuai vaksin pertamanya. Vaksin kedua ini sangat penting untuk menguatkan antibodi kita terhadap COVID-19," ungkapnya.

Feny melanjutkan, meski capaian dosis pertama sudah lebih dari 100 persen, vaksinasi masih akan terus digencarkan. Pasalnya, masih banyak warga Kota Surabaya yang belum mendapatkan vaksin COVID-19. Ia pun akan menyisir siapa saja warga yang belum mendapatkan vaksin berdasarkan data kependudukannya.

"Kita sampai ke Dispenduk untuk mencocokkan data siapa yang belum vaksin. Kita berikan ke Camat untuk minta bantuan agar mau vaksin," pungkasnya.

Baca Juga: Jokowi Klaim Selalu Cek Vaksinasi saat Kunjungan ke Daerah

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya